Kemenag: Maskapai Harus Tanggung Jawab jika Kepulangan Jemaah Haji Terlambat
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F06%2F04%2Fjemaah_haji.jpg)
MAKKAH, iNews.id - Pelaksanaan ibadah haji 2023 telah selesai. Jemaah haji Indonesia berangsur-angsur mulai kembali ke Tanah Air.
Hari ini sebanyak 6.592 jemaah haji dan petugas dari 17 kelompok terbang (kloter) diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasj Haji Terpadu (Siskohat), sejak Kepulangan jemaah haji pada 4 Juli 2023 hingga kini sudah 36 kelompok terbang (kloter) diterbangkan ke Tanah Air. Total sudah 13.942 orang telah pulang ke Indonesia.
Sayangnya, ada sejumlah kloter yang penerbangannya mengalami delay atau terlambat dari jadwal awal keberangkatan. Salah satunya, kloter BTJ 01 dan BTJ 02 serta JKG 06 pada Rabu, 5 Juli 2023. Kloter BTJ 01 dan BTJ 02 mengalami delay di atas 3-4 jam, sedangkan JKG 6 mengalami delay lebih dari 4 jam.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haryanto mengaku, telah mendapat konfirmasi dari pihak maskapai terkait keterlambatan penerbangan jemaah haji.
"Berdasarkan surat yang saya terima, keterlambatan itu karena ada masalah teknis. Masalah teknis seperti apa, pihak maskapai lebih mengetahui," katanya, Kamis (6/7/2023).
Editor : Faieq Hidayat
Follow Berita iNews di Google News
Haryanto menekankan agar jemaah yang mengalami keterlambatan penerbangan mendapatkan kompensasi dari pihak maskapai. Misalnya, jemaah yang mengalami delay sekitar 4 jam berhak mendapatkan snack. Sedangkan, delay di atas 6 jam kompensasi konsumsi.
Apabila tertunda sampai di atas 10 jam, jemaah akan diinapkan di dalam hotel kawasan Jeddah dan konsumsi. "Itu semuanya menjadi tanggung jawab dari pihak maspakai," ucapnya.
Haryanto berharap agar keterlambatan jemaah berkurang karena akan berpengaruh pada alur pergerakan jemaah saat berada di Plaza Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Sebab, jadwal kepulangan di bandara khusus haji tersebut sangat padat. Khusus untuk 4 Juli 2023 lalu, ada 59 penerbangan melalui bandara tersebut, sehingga kondisi bandara sangat padat.
"Indonesia dalam satu hari ada 16 sampai 18 kloter. Imbasnya, jemaah haji Indonesia harus sering berbagi plasa dengan jemaah negara lain, terutama dengan India atau Pakistan sebagai negara yang mengirim jemaah haji tertinggi selain Indonesia," katanya.
Editor : Faieq Hidayat
Follow Berita iNews di Google News