Masjid Qiblatain Saksi Rasulullah Salat Menghadap Dua Kiblat
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688996749-1600x900.webp)
Madinah, Beritasatu.com - Masjid Qiblataian sekitar 7 kilometer (km) dari Madinah menjadi salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu saat salat Rasulullah pindah kiblat dari Baitul Maqdis, Palestina ke Ka'bah, Makkah, Arab Saudi.
Masjid Qiblatain artinya masjid dua arah. Masjid ini dibangun 2 tahun pasca-kedatangan Nabi Muhammad SAW di kota suci Madinah.
"Awalnya bernama Masjid Salamah, karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah," kata Sami Furaij As-Subhi, salah seorang polisi Arab Saudi yang menjaga di Masjid Qiblataian, kepada wartawan, Minggu (9/7/2023).
Diceritakan Sami, pembangunan masjid itu berawal saat Rasulullah berkunjung ke Bani Salamah. Rasul dan sahabatnya hendak menghibur seorang sahabat bernama Ummu Bishr binti Barra' yang baru saja ditinggal wafat keluarganya.
Saat tiba waktu Zuhur, lanjut Sami, Rasulullah bersama sahabatnya melaksanakan salat berjamaah. Pada dua rakaat pertama, arah kiblat masih menghadap Baitul Maqdis, Palestina. Namun setelah Rasulullah merampungkan rakaat kedua tersebut, kemudian turun wahyu melalui Malaikat Jibril agar kiblat beralih menghadap Masjidil Haram, Makkah.
Sami menyebut ayat Al-Quran yang turun saat perpindahan arah kiblat di masjid Qiblatain, yaitu surat Al-Baqarah Ayat 144.
Menurut Sami, ketika ayat tersebut turun Nabi langsung berputar 180 derajat. Gerakan Rasulullah itu diikuti para sahabatnya. Dari sini Masjid Salamah kemudian lebih masyhur dikenal dengan Masjid Qiblataian atau masjid dua arah.
Namun tidak hanya Masjid Salamah atau Masjid Qiblataian, semua masjid yang dibangun sebelum turunnya ayat perpindahan arah kiblat adalah kiblatain, termasuk Masjid Nabawi dan Masjid Quba.
Layaknya masjid-masjid lain di Makkah maupun Madinah, ratusan burung merpati menambah kesan indah masjid Qiblatain yang didominasi warna putih itu.
Saat sampai di bagian depan masjid, jemaah akan melihat dua kubah kembar yang memiliki ukuran berbeda. Kubah utama menunjukkan arah kiblat saat ini. Sementara kubah masjid lebih kecil dijadikan sebagai pengingat arah kiblat sebelumnya, yaitu Baitul Maqdis, Palestina.
Lokasi ziarah di masjid untuk laki-laki dan perempuan terpisah. Sedangkan tempat untuk salat dan ziarah berada di lantai kedua.
Pada bagian interior masjid didapati simbol seperti gambar menara kecil yang memberi isyarat adanya transisi perpindahan arah kiblat. Sedangkan di lokasi mimbar masjid, terdapat replika mihrab yang terkesan tradisional. Karpet bagian dalam masjid berwarna merah.
Selain bukti sejarah pindahnya kiblat umat Islam, masjid Qiblatain masih digunakan untuk beribadah masyarakat sekitar, seperti salat lima waktu. Tempat ini dijadikan salah satu lokasi bersejarah yang patut diziarahi oleh umat Islam saat pergi ke tanah suci Madinah.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini