Pergeseran Jemaah Haji dari Makkah ke Madinah Diminta Tepat Waktu
Madinah, Beritasatu.com - Keberangkatan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah diimbau tepat waktu. Tujuannya agar jemaah tidak kelelahan dan bisa melaksanakan ibadah Arbain atau salat wajib 40 waktu di Masjid Nabawi.
"Kami minta pergeseran jemaah haji lebih tepat waktu," kata Sekretaris Sektor Bir Ali dan Terminal Hijrah Daker Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad di Madinah, Selasa (11/7/2023).
Muhammad mengatakan ada beberapa bus yang semestinya diberangkatkan pada pukul 06.00 dan 08.00 waktu Arab Saudi (WAS), tetapi terlambat. Bahkan, keterlambatan bisa mencapai 2 jam hingga tiga jam.
"Terlambatnya bisa 2 sampai 3 jam. Ini luar bisa," ujarnya.
Keterlambatan pemberangkatan ini bisa berdampak pada kondisi fisik jemaah haji. Hal ini karena mereka tiba larut malam di hotel di Madinah. Selanjutnya jemaah harus Arbain saat salat subuh.
Dia mengatakan, pada Selasa (11/7/2023) Terminal Hijrah menerima 6.692 jemaah dari 17 kloter dengan 163 bus.
"Saat ini sudah lebih dari 17 bus yang kami terima dan sudah didorong ke Madinah," katanya.
Muhammad menjelaskan, Terminal Hijrah merupakan check point dokumen jemaah haji. Paspor jemaah akan disimpan pihak Muassasah demi alasan keamanan. Ketika akan kembali ke Tanah Air, paspor akan diserahkan kembali ke jemaah.
Muhammad menyatakan, sejauh ini tidak ada kendala dalam pemberian pelayanan khusus untuk jemaah lansia. Meski demikian, Muhammad mengakui adanya dinamika di lapangan mengingat baru 50 persen loket yang beroperasi.
"Selain itu, ada jemaah yang mau turun di sini untuk melaksanakan Arbain. Dikira karena sudah masuk Madinah maka Arbain dimulai dari sini, tetapi sudah kita arahkan agar Arbain dilakukan setelah tiba di hotel," ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar