Kemenag Kritik Maskapai Gagal Urus Slot Time Penerbangan, 18.000 Jemaah Haji Terpaksa Transit
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) mengkritik keras maskapai penerbangan atas kegagalannya dalam mengurus slot time penerbangan untuk jemaah haji di gelombang pertama pemulangan. Akibatnya, 18.000 jemaah harus pulang dan transit lebih lama di Madinah, bukan Jeddah seperti yang disepakati dalam kontrak.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab, menegaskan bahwa pengurusan slot time merupakan kewajiban maskapai penerbangan, bukan Kemenag.
Pihaknya menjelaskan bahwa otoritas yang memberikan slot time penerbangan adalah otoritas penerbangan di Arab Saudi, GACA. Kemenag hanya dapat membantu dan memfasilitasi prosesnya, tapi tidak memiliki kewenangan untuk menentukan slot time.
"Salah kalau dikatakan Kemenag yang urus slot time. Otoritas yang memberikan slot time penerbangan adalah otoritas penerbangan Saudi atau GACA. Kewenangan yang mengajukan slot time adalah Airlines, baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines," kata Saiful Mujab, Minggu (14/7/2024).
Saiful Mujab menambahkan bahwa Kemenag telah menyerahkan jadwal penerbangan jemaah sejak awal Januari 2024 kepada Garuda Indonesia, tapi maskapai tersebut terlambat dalam pengadaan pesawat dan mengajukan slot time ke GACA. Hal ini mengakibatkan Garuda Indonesia kalah bersaing dengan maskapai lain dalam mendapatkan slot time di Bandara Jeddah.
"Saudia Airlines bisa memenuhi jadwal sesuai keinginan Kemenag karena lebih awal mengajukan ke GACA, sementara Garuda lambat pengajuannya," ujar Saiful Mujab.
Kegagalan Garuda Indonesia dalam mengurus slot time ini berakibat pada perubahan alur penerbangan jemaah haji. Jemaah yang seharusnya pulang melalui Jeddah harus transit terlebih dahulu di Madinah, yang tentunya menambah waktu dan kelelahan jemaah.
Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk bertanggung jawab atas kejadian ini dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar