Kapan Dianjurkan Baca Qunut Saat Witir? Ini Hukum dan Penjelasannya | NU Online Jatim - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Kapan Dianjurkan Baca Qunut Saat Witir? Ini Hukum dan Penjelasannya | NU Online Jatim

Share This
Responsive Ads Here

 

Kapan Dianjurkan Baca Qunut Saat Witir? Ini Hukum dan Penjelasannya | NU Online Jatim


Beberapa

membaca-qunut-nazilah_1741916905

Beberapa hari ke depan, umat Islam akan memasuki separuh bulan suci Ramadhan (Nisfu Ramadhan). Separuh ini dianggap penting karena terdapat amalan yang berbeda, yakni ketika melaksanakan shalat tarawih, maka akan membaca doa qunut di akhir shalat witir.  

 

Lebih tepatnya amalan membaca qunut ini dilaksanakan pada shalat witir di hari ke-15 Ramadhan (malam 16 Ramadhan). Mengenai hal ini, ada banyak sekali dalil yang kita jumpai dan bisa dijadikan hujjah dari pembacaan doa qunut di akhir shalat witir pada separuh Ramadhan. Mulai dari atsar (perkataan sahabat Nabi) hingga pendapat para ulama salaf dalam beberapa kita klasik.

 

Pertama, Atsar Hasan yang diriwayatkan Imam Abu Dawud sebagai berikut:

Native Banner 1
 

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَمَعَ النَّاسَ عَلَىٰ أَبِي بْنِ كَعْبٍ فَكَانَ يُصَلِّي لَهُمْ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَلَا يَقْنُتُ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْبَاقِي مِنْ رَمَضَان رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ

 

Artinya: "Sesungguhnya Umar bin Khattab mengumpulkan umat untuk shalat tarawih di belakang Ubay bin Ka'ba, dan dia (Ubay bin Ka'ab) shalat bersama mereka selama dua puluh malam, dan tidak berdoa qunut kecuali pada separuh sisa (malam) di bulan Ramadan." (Hadis riwayat Abu Dawud).

 

Begitu juga ahli hadits al-Imam al-Hafidz al-Baihaqi menjelaskan riwayat qunut dalam witir setelah separuh kedua bulan Ramadhan dalam kitabnya as-Sunan al-Kubro 2/498, yang diriwayatkan dari tabi'in:

 

عَنْ مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ سِيرِينَ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِهِ أَنَّ أُبَيًّا بْنَ كَعْبٍ أَمَّهمْ يَعْنِي فِي رَمَضَانِ وَكَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْآخِرِ مِنْ رَمَضَانِ

Native Banner 2
 

Artinya: "Dari Muhammad, yaitu Ibnu Sirin, dari sebagian sahabatnya bahwa Ubay bin Ka'b menjadi imam mereka (dalam shalat tarawih) pada bulan Ramadan, dan dia berdoa qunut pada separuh terakhir dari bulan Ramadan."

 

Berdasarkan riwayat-riwayat di atas banyak madzhab yang menjadikannya sebagai dalil melakukan doa qunut saat witir Ramadhan separuh kedua. Salah satunya Madzhab Syafi'i:

 

 فَصْلٌ فِي القُنُوتِ وَهُوَ مُسْتَحَبٌّ بَعْدَ الرَّفْعِ مِنَ الرُّكُوعِ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِنَ الصُّبْحِ وَكَذَانِكَ الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ مِنَ الوِتْرِ فِي النِّصْفِ الْآخِرِ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانِ

 

Artinya: "Bab mengenai qunut, yang disunnahkan setelah bangkit dari rukuk pada rakaat kedua shalat Subuh, serta pada rakaat terakhir dari shalat witir di separuh akhir bulan Ramadan." (Lihat Raudlah al-Thalibin 1/93)

 

Begitu juga pendapat Imam Bajuri dalam karyanya al-Bajuri Syarh Fathul Qorib juz 1 halaman 164:

 

 { وَ } القُنُوتُ { فِي } آخِرِ الوِتْرِ { فِي النِّصْفِ الثَّانِي مِنْ شَهْرِ رَمَضَانِ } وَهُوَ كَقُنُوتِ الصُّبْحِ الْمُتَقَدِّمِ فِي مَحِلِّهِ وَلَفْظِهِ، وَلَا يَتَعَيَّنُ كَلِمَاتُ القُنُوتِ السَّابِقَةِ، فَلَوْ قَنَتَ بِآيَةٍ تَتَضَمَّنُ دُعَاءً وَقَصَدَ القُنُوتَ حَصَلَتْ سُنَّةُ القُنُوتِ؛ { قَوْلُهُ وَالقُنُوتُ فِي آخِرِ الوِتْرِ } أَي فِي اعْتِدَالِ الرَّكْعَةِ الْآخِيرَةِ مِنْهُ وَقَوْلُهُ: فِي النِّصْفِ الثَّانِي، وَفِي نُسْخَةٍ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ، فَلَوْ قَنَتَ فِي غَيْرِ النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانِ أَوْ تَرَكَهُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْهُ كَرِهَ ذَلِكَ وَسَجَدَ لِلسَّهْوِ

 

Artinya: "Dan qunut pada akhir witir, yaitu pada posisi tegak di rakaat terakhirnya, dan pada separuh kedua bulan Ramadan. Hal ini serupa dengan qunut shalat Subuh sebelumnya, baik dalam tempat maupun lafaznya. Tidak ditentukan kata-kata tertentu dalam qunut, sehingga jika seseorang berdoa dengan ayat yang mengandung doa dan berniat untuk qunut, maka ia telah melaksanakan sunnah qunut. 'Qunut pada akhir witir' maksudnya adalah pada posisi tegak pada rakaat terakhir. Sedangkan 'pada separuh kedua', dalam satu riwayat disebutkan 'pada separuh terakhir'. Jika seseorang berqunut di luar separuh terakhir bulan Ramadan atau meninggalkannya pada separuh terakhir Ramadan, maka hal tersebut makruh dan ia harus sujud sahwi."

 

Senda dengan pendapat di atas, Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar menjelaskan:

 
وَيُسْتَحَبُّ القُنُوتُ عِندَنَا فِي النِّصْفِ الْآخِرِ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانِ فِي الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ مِنَ الوِتْرِ، وَلَنَا وَجْهٌ: أَنْ يَقْنُتَ فِيهَا فِي جَمِيعِ شَهْرِ رَمَضَانِ، وَوَجْهٌ ثَالِثٌ: فِي جَمِيعِ السَّنَةِ، وَهُوَ مَذْهَبُ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالْمَعْرُوفُ مِنْ مَذْهَبِنَا هُوَ الْأوَّلُ

 

Artinya: “Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami (madzab Syafi'i) adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan.”

 

Dalam pandangan Imam al-Nawawi, disunnahkan qunut di akhir shalat witir pada separuh akhir Ramadhan. Meskipun menurut sebagian pendapat ada yang membolehkan qunut sepanjang Ramadhan, namun pendapat yang paling kuat dalam Madzhab Syafi’i adalah qunut dikhususkan pada separuh akhir Ramadhan.

 

Oleh karena itu, dari dalil-dalil dan pendapat para ulama di atas dapat kita pahami bahwasannya melakukan qunut pada shalat witir di bulan Ramadhan hukumnya diperbolehkan. Dan waktu dimulainya pada malam separuh terakhir bulan Ramadhan yakni pada malam 16 bulan Ramadhan dalam rakaat witir terakhir setelah bangun dari rukuk. Wallahu a’lam.


Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages