Mengenang Peristiwa Badar: Pelajaran Untuk Umat Islam - Lirboyo
Oleh: Muhammad Fihri
Awal Mula
Ramadhan tahun 624 H, Rasulullah mempersiapkan 2 penunggang kuda, 70 unta dan 60 baju zirah. Pasukan inilah yang beliau siapkan untuk memotong jalan kafilah dagang Quraisy di bawah pimpinan Abu Sufyan yang kembali dari Syiria.
Sebelum berangkat, beliau menyerahkan kepemimpinan Madinah pada Abu Lubabah dari golongan Anshar. Sementara untuk imam masjid, Nabi menunjuk Ibn Ummi al-Maktum, seorang laki-laki buta yang diceritakan dalam Al-Quran.
Pertempuran
Singkat cerita, Kafir Quraisy membawa seribu pasukan sedangkan pasukan Muslim hanya berkisar 313, menurut pendapat lain 314 dan 315.
Tanpa gentar sedikitpun, pasukan Muslim merangsek maju, semakin mendekat semakin tampak pula pasukan Quraisy amat begitu kecil.
Di satu sisi Baginda Nabi mengadahkan tangan mulia beliau ke langit seraya berdoa:
“Ya Allah, Hamba memohon pada-Mu. Penuhilah apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, Seandainya pasukan ini kalah niscaya di dunia ini tidak akan ada lagi yang menyembah-Mu untuk selama-lamanya.”
Pasukan langit
Setelah itu, kedua pasukan itu saling baku hantam. Di saat itu pula, malaikat Jibril mendekati Baginda Nabi dan berkata:
“Bagaimana kamu menilai pasukan Muslim yang ikut berperang?”
“Mereka adalah orang-orang pilihan” Jawab Nabi.
“Begitulah malaikat yang terjun dalam pertempuran ini”.
Seketika itu, Malaikat susul menyusul turun dari langit, dan hembusannya dirasakan oleh segelintir orang salah satunya Sayyidina Ali dan beberapa sahabat yang lain. Malaikat-malaikat itu adalah rahmat bagi pasukan Muslim, akan tetapi petaka bagi kafir Quraisy.
Pertempuran ini menjadi mimpi buruk bagi pasukan Quraisy, karena para pembesar-pembesarnya terbunuh. Diantaranya adalah Abu Jahal dan Al-Jarah.
Setelah perang berkecamuk dengan begitu dahsyatnya, pasukan Muslim memenangkan pertempuran itu, kemenangan yang telah dijanjikan oleh Allah bagi utusan-Nya.
Hikmah di balik peristiwa Badar
Hikmah dibalik cerita perang Badar ini adalah:
- Perang Badar merupakan bukti nyata pertolongan Allah kepada kaum muslimin.
- Dalam perang ini, umat Islam yang jumlahnya sedikit mampu mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang jumlahnya besar.
- Nabi Muhammad SAW meminta masukan dari para sahabat sebelum memulai pertempuran.
- Ketika tentara Muslim berhasil memenangkan peperangan dan mendapat banyak tawanan perang, Nabi Muhammad tidak membunuh para tawanan.
- Perang Badar memperkuat posisi kaum Muslimin di Madinah, memberikan mereka kepercayaan diri dan kekuatan militer yang lebih besar.
- Perang Badar terjadi di bulan Ramadhan, saat itu kaum muslim sedang melaksanakan kewajiban ibadah puasa
Ikuti kami:
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar