Ramadan Merupakan Cara Membangun Budi Pekerti yang Luhur | Tebuireng Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Ramadan Merupakan Cara Membangun Budi Pekerti yang Luhur | Tebuireng Online

Share This
Responsive Ads Here

 Romadhon,

Ramadan Merupakan Cara Membangun Budi Pekerti yang Luhur | Tebuireng Online

Oleh: KH. Abdul Hakim Machfudz

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Marilah kita panjatkan syukur ke hadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, atas nikmat yang dianugerahkan kepada kita. Hari ini kita juga masih bisa mendapatkan nikmat kesehatan dan kesempatan untuk hadir di tempat ini guna melaksanakan shalat Jum’at.

Ma’syiral Muslimin Rahimakumullah

Hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Sya’ban dan bersiap untuk menyambut datangnya Ramadan. Ramadan merupakan bulan yang mengandung banyak keutamaan dan penuh berkah. Ramadan merupakan manifestasi dari pengamalan rukun Islam selain ibadah Haji, yakni melaksanakan puasa. Berpuasa di bulan Ramadan akan mendapatkan pahala langsung dari Allah dengan pahala yang berlipat. Pelaksaan ibadah di bulan Ramadan dengan sungguh-sungguh akan meningkatkan derajat iman kita menjadi muttaqin.

Sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan ibadah Ramadan maksimal. Pertama, shalat. Shalat begitu penting karena menjadi sarana seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Shalat juga menjadi ukuran keimanan seseorang sebagaimana firman Allah, inna shalata tanha ‘an al-fahsya’i wa al-munkar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perintah shalat diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saat berada di sidratul muntaha. Peristiwa ini terjadi ketika perjalanan Isra’ Mi’raj yang dilakukan Nabi pada 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Bukan suatu kebetulan bahwa peristiwa yang selalu kita peringati ini hanya berselang 33 hari dari datangnya bulan Ramadan. Sehingga peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi momentum kita untuk mengavaluasi kualitas shalat kita agar bisa mencapai habluminallah yang lebih baik.

Kedua, membersihkan hati. Pada tengah bulan Sya’ban kita juga memperingati malam nisfu sya’ban. Saat malam itu Allah menebarkan ampunan kepada seluruh hamba-Nya, kecuali yang musyrik dan punya permusuhan di hatinya. Malam itu juga menjadi malam yang tepat guna memperdalam hubungan kepada Allah melalui ibadah dan doa. Nisfu Sya’ban terjadi hanya berselang lima belas hari sebelum Ramadan. Sehingga peringatan Nisfu Sya’ban yang kita lakukan kemarin menjadi bekal menyongsong ibadah Ramadan.

Hadirin Jamaah Jum’at yang Berbahagia

Ada tiga hal yang dijanjikan oleh Allah ketika bulan Ramadan untuk umat muslim, yakni Rahmat, Ampunan, dan Balasan Surga. Rasulullah bersabda:

أولُ رمضانَ رحمةٌ، وأوسطُه مغفرةٌ، وآخرُه عتقٌ من النارِ

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.”

Rahmat merupakan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Berkat rahmat inilah kelak umat Islam bisa mendapat ampunan di akhirat dan memperoleh balasan Surga. Bahkan rahmat merupakan penentu nasib seseorang di hari akhir. Boleh jadi orang rajin beribadah tetapi jika belum meraih rahmat Allah, maka bisa jadi tidak mendapat jaminan dari Allah.

Terdapat cerita menarik, bahwa nanti akan ada seseorang yang dimasukkan surga karena rahmat Allah. Kemudian ia protes kepada Allah agar dimasukkan ke Surga karena ibadahnya. Sebab ia merasa sudah rajin beribadah di dunia. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk meimbang ibadahnya. Ternyata bobot ibadahnya hanya mampu mengimbangi karunia penglihatan yang selama ini dinikmati. Sedangkan Allah masih memberi nikmat-nikmat yang lain. Oleh karena itu ia akhirnya menerima dimasukkan Surga karena rahmat-Nya.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Ibadah puasa di bulan Ramadan ini memiliki nikmat yang besar. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Surat Al-Baqarah: 183)

Puasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi seorang mukmin dimaksudkan agar dapat membentuk seseorang berkepribadian akhlak yang luhur. Sikap orang puasa yang senantiasa menahan diri akan diisi dengan ibadah yang terkandung dalam bulan Ramadan. Sedangkan puasa Ramadan juga memberikan pendidikan yang sangat berharga bagi kita. Yaitu memberikan istirahat bagi perut yang senantiasa bekerja tanpa henti.

Kemudian membiasan berlapa-lapar karena lapar dapat menumbuhkan akhlak baik dan budi pekerti. Memberi perasaan kepada orang kaya agar dapat merasakan perasaan orang miskin yang terkadang tidak mendapat makanan. Puasa merupakan program kesetaraan antara orang kaya dan orang miskin. Oleh karenanya setelah puasa ada kewajiban membayar zakat.

Bulan Ramadan juga memiliki beberapa keistimewaan. Yakni bulan diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِیۤ أُنزِلَ فِیهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدࣰى لِّلنَّاسِ وَبَیِّنَـٰتࣲ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡیَصُمۡهُۖ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.” (Surat Al-Baqarah: 185)

Kedua, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu. Al-Hafidz Al-Baihaqi berkata “maksud hadis ini adalah bahwa di bulan Ramadan setan tidak bisa mengganggu manusia sebagaimana gangguan pada bulan-bulan yang lain”. Ketiga, adanya lailatul qadar sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Qadar bahwa “ibadah malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan.” Keempat, Ramadan juga menjadi pelebur dosa. Rasulullah bersabda shalat lima waktu ke shalat berikutnya, Jum’at ke Jum’at berikutnya, serta Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah pelebur dosa apabila dosa-dosa besar dijauhi. Yang kelima, bulan penuh ampunan. Rasululullah bersabda:

مَن صامَ رَمَضانَ، إيمانًا واحْتِسابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan, karena iman dan beribadah tulus, maka dosa-dosanya akan diampuni.”

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Marilah kita manfaatkan kesempatan yang diberikan kepada kita. Ramadan merupakan sarana untuk menata jiwa kita. Selama Ramadan kita diperintahkan untuk menahan hawa nafsu. Hal ini membutuhkan kesabaran dan tekad yang kuat untuk menjaga niat kita dalam berbagai amalam di bulan ini hanya karena Allah semata. Oleh sebab itu kegiatan puasa adalah kegiatan yang dilandasi niat antar kita dengan Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam hadis Qudsi:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ له إلّا الصَّوْمَ، فإنَّه لي وأنا أجْزِي به

“Setiap amal Bani Adam itu miliknya, kecuali puasa. Karena puasa itu milik-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya.”

Di dalam melaksanakan ibadah setiap orang berbeda kemampuan dalam menata hatinya. Dan setiap orang memiliki derajat yang berbeda-beda. Dan setiap orang mempunyai perbedaan dalam kualitas puasanya. Seperti yang dikatakan oleh Al-Ghazali; shaum al-umum, shaum al-khusus, dan shaum al-khusus al-khusus. Puasa melatih kita untuk sabar menahan hawa nafsu pada saat dalam kondisi lapar. Sedangkan lapar adalah bagian dari ujian seperti firman Allah:

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَ ٰ⁠تِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ

Dan Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (Surat Al-Baqarah: 155)

Semoga kita selalu kita diberikan kekuatan dan keteguhan iman agar selalu mampu istiqamah dalam menjalankan perintah-Nya dan mampu menjauhi semua larangan-Nya.

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ



*Disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng & Ketua PWNU Jawa Timur, di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya

**Pentranskip: Yuniar Indra Yahya

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages