Agar Ibadah Lancar, Ketahui Waktu Paling Rentan Sakit Saat Haji
Ada tiga fase yang perlu diwaspadai para jamaah saat menjalani ibadah haji.
Diperbarui 29 Mei 2025, 16:55 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5236673/original/082438200_1748512555-782714b7-8fd6-4ef4-bd02-d01c89db98c1.jpg)
Advertisement
Liputan6.com, Jakarta - Ibadah haji bukan hanya soal kesiapan spiritual, tetapi juga tantangan fisik yang tidak bisa dianggap remeh. Setiap tahunnya, ribuan jamaah menghadapi risiko gangguan kesehatan di tengah padatnya rangkaian ibadah, terutama saat cuaca panas ekstrem dan aktivitas fisik meningkat.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, sepanjang musim haji 2023, tercatat 26.192 jamaah Indonesia menjalani perawatan jalan di Tanah Suci. Mayoritas dirawat di Madinah (24.467 orang), disusul Makkah (1.223), dan bandara (502 orang). Sementara itu, 165 jamaah harus dirujuk ke rumah sakit.
“Penyakit yang paling banyak dikeluhkan antara lain kelelahan, hipertensi, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, dan diabetes melitus,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Advertisement
Ada tiga fase yang perlu diwaspadai. Pertama, tiga hari awal setelah tiba di Arab Saudi, saat tubuh masih beradaptasi dengan suhu dan kondisi lingkungan. Kedua, menjelang puncak ibadah seperti di Arafah dan Mina, di mana aktivitas fisik sangat padat. Ketiga, pasca-puncak haji, saat energi mulai terkuras habis dan istirahat sering terabaikan.
Upaya Agar Jemaah Haji Sehat, Khusyuk dan Aman Saat Beribadah
Menyikapi hal tersebut, beberapa penyelenggara haji mulai mengedepankan pendekatan preventif. Salah satunya adalah Dago Wisata International yang memasukkan edukasi kesehatan dalam program manasik bagi para calon jamaah.
“Kami ingin jamaah bisa menjalankan ibadah dengan sehat dan tenang sampai pulang ke tanah air. Maka sejak manasik, kami bekali edukasi kesehatan yang realistis dan aplikatif,” ungkap Direktur Utama PT Dago Wisata International, Dodi Sudrajat.
Advertisement
Menjaga Kesehatan Jamaah Haji
Tak hanya itu, sejumlah pendamping juga dibekali pelatihan dasar untuk menangani gangguan kesehatan ringan di lapangan.
“Kami percaya, ibadah yang khusyuk dimulai dari tubuh yang kuat. Karena itu, kesehatan jamaah adalah bagian dari ibadah yang kami jaga bersama,” tambah Dodi.
Dengan pemahaman terhadap waktu paling rentan sakit saat haji dan dukungan dari penyelenggara perjalanan yang sigap, jamaah diharapkan dapat menjalani ibadah secara lebih aman, nyaman, dan penuh berkah.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5233739/original/039177400_1748323103-WhatsApp_Image_2025-05-27_at_11.04.31.jpeg)
Baca Juga
Advertisement