Kesehatan,
Cegah Keracunan Makanan, Jemaah Haji Diimbau Patuh Jadwal Makan - IniBalikpapan

Keberangkaatan calon jemaah haji dari Bandara Sepinggan Balikpapan / inibalikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah menekankan pentingnya kedisiplinan jemaah dalam mengonsumsi makanan sesuai jadwal yang tertera pada kotak saji. Langkah ini diambil guna mencegah potensi keracunan makanan akibat konsumsi makanan yang telah melewati masa aman.
Sanitarian KKHI Makkah, Dedy Kurniawan, SKM, MKM, mengungkapkan bahwa makanan untuk jemaah diproses dan dikirim dalam rentang waktu 4 hingga 6 jam sebelum diterima. Konsumsi di luar waktu yang dianjurkan meningkatkan risiko kontaminasi dan kerusakan makanan.
“Kami imbau jemaah untuk menyantap makanan pagi sebelum pukul 09.00 WAS, makan siang sebelum 16.00 WAS, dan makan malam maksimal pukul 21.00 WAS. Kepatuhan pada jadwal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan,” ujar Dedy dalam siaran pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dedy menambahkan bahwa meski makanan telah memenuhi standar gizi dan keamanan pangan, ketepatan waktu konsumsi menjadi kunci untuk mencegah risiko keracunan.
Ia juga mengingatkan agar jemaah selalu memeriksa kondisi makanan—jika terdapat bau menyengat, perubahan warna, atau tekstur, sebaiknya tidak dikonsumsi dan dilaporkan ke petugas.
“Kesehatan jemaah adalah prioritas. Kami butuh kerja sama seluruh jemaah agar ibadah dapat berjalan lancar dan sehat,” tegasnya.
Hotel Khusus untuk Jemaah yang Terpisah Rombongan
Sementara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah mengantisipasi jemaah yang terpisah dari rombongan dengan menyediakan hotel khusus sebagai tempat tinggal sementara sebelum diberangkatkan ke Makkah.
BACA JUGA :
Kepala Daker Madinah, M. Lutfi Makki, menjelaskan bahwa beberapa jemaah terpisah karena perbedaan Syarikah atau kendala administrasi, seperti paspor yang belum diserahkan oleh pihak penyelenggara lokal.
“Kami terus berkoordinasi dengan Syarikah. Untuk jemaah yang belum mendapatkan paspor, kami ajukan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) ke Konjen RI di Jeddah agar mereka tetap bisa berangkat ke Makkah,” jelas Makki, dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag).
Hingga hari ke-15 operasional haji, tercatat 97.153 jemaah dari 247 kloter telah tiba di Madinah. Sebanyak 38.932 jemaah sudah diberangkatkan ke Makkah sejak 8 Mei.
PPIH mengapresiasi kesabaran jemaah, khususnya dari kloter SUB 10 yang sempat mengalami penundaan karena miskomunikasi dengan Syarikah. Semua jemaah akhirnya diberangkatkan pada hari yang sama menggunakan enam bus Rabitat.
Tips Navigasi Masjidil Haram
Seiring meningkatnya kepadatan di sekitar Masjidil Haram, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, mengingatkan jemaah untuk memahami titik terminal dan nomor bus Shalawat sesuai tempat tinggal mereka.
Tiga terminal utama yang harus dikenali jemaah, Syib Amir: untuk jemaah di wilayah Syisyah dan Raudhah. Ajyad: melayani wilayah Misfalah. Jabal Ka’bah: untuk jemaah di wilayah Jarwal.
“Nomor bus sama dengan nomor rute. Kartu bus wajib dibawa setiap kali ke Masjidil Haram,” ujar Mujib.
Dengan rasio 1 bus untuk setiap 400 jemaah, sistem transportasi Shalawat dirancang untuk mempermudah mobilitas dan menghindari kepadatan saat jemaah kembali ke hotel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar