Mengapa Aturan Baru Arab Saudi Bikin Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah? Halaman all - Kompas - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Mengapa Aturan Baru Arab Saudi Bikin Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah? Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Mengapa Aturan Baru Arab Saudi Bikin Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah? Halaman all - Kompas

682b00b899c5a

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi semakin memperketat aturan pada musim haji 1446 Hijriah atau 2025, salah satunya mengenai visa haji.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melarang masuk Mekkah tanpa visa haji mulai 29 April 2025.

Dalam aturan yang diumumkan pada 12 April 2025 ini, ekspatriat juga dilarang masuk Tanah Suci tanpa izin resmi mulai 23 April 2025.

Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, mengatakan, izin masuk Mekkah hanya diberikan kepada individu yang tempat tinggalnya terdaftar secara resmi di Mekkah, para pemegang izin haji yang sah, dan petugas yang bekerja di tempat-tempat suci.

Tuntut Berhenti Serang Gaza! Inggris, Kanada, dan Perancis Kompak Ancam Israel

Baca juga: Sudah 323 Kloter Jemaah Haji Tiba di Arab Saudi

Dengan adanya aturan baru tersebut, Nasrullah menyebut, jemaah tanpa visa haji atau izin yang sah akan ditolak masuk Mekkah dan dipulangkan ke tempat asalnya.

Belakangan, peraturan ini berimbas pada rombongan jemaah yang terpisah-pisah. 

Kartu nusuk dan syarikah

Ketatnya aturan dari Pemerintah Arab Saudi juga disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Hilman menjelaskan bahwa yang dapat meloloskan jemaah haji adalah kartu nusuk dan syarikah atau perusahaan yang berwenang melayani jemaah haji.

"Tahun ini ke Mekkah-nya itu sudah sulit sekali, sudah sangat ketat dan satu-satunya selain kartu nusuk yang bisa meloloskan jemaah itu syarikah," kata Hilman.

Baca juga: Kemenag Ungkap Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah Imbas Aturan Baru Arab Saudi

Hilman menyebutkan, pada tahun lalu, jemaah haji masih mudah untuk memasuki Mekkah, meski tetap sulit untuk dapat masuk ke Masjidil Haram.

Dengan kartu nusuk dan syarikah, jemaah haji mendapatkan izin masuk ke Mekkah dan Masjidil Haram.

"Kenapa kami sampai menahan-nahan keberangkatan beberapa orang? Agar betul terbawa oleh syarikahnya pada saat menembus Mekkah," kata dia.

Baca juga: Tak Boleh Ada yang Main-Main soal Urusan PMI, Menteri Karding: Yang Nakal Saya Sikat Semua!

Diketahui, saat ini ada delapan syarikah Arab Saudi yang menangani jemaah haji Indonesia.

One Syarikah-One Kloter

Kemenag tengah mengupayakan sistem satu syarikah untuk satu kelompok terbang (one syarikah-one kloter) mulai gelombang II pemberangkatan haji tahun ini.

Penerapan itu dilakukan untuk mengantisipasi jemaah haji Indonesia yang tercecer atau terpisah dari pasangan dan pendampingnya.

Baca juga: Kemenag Malu Ditegur Arab Saudi gara-gara Jemaah Haji Ilegal

"Kami akan menerapkan one syarikah-one kloter secara ketat. Langkah ini kami ambil untuk mempermudah koordinasi antara petugas kloter, sektor, dan pihak syarikah," kata Hilman.

Hilman tidak memungkiri terdapat banyak dinamika di lapangan yang membuat pasangan jemaah dan petugas terpisah.

Salah satunya disebabkan waktu terbit visa jemaah yang berbeda-beda.

Baca juga: Pasangan Jemaah Haji yang Terpisah Bisa Bergabung di Mekkah

Belum lagi, masalah perumusan kloter di daerah.

"Perumusan kloter di daerah juga sangat dinamis. Ada yang syarikahnya sama, tapi tidak bisa berangkat bersama. Ada yang tidak sama, tapi ingin berangkat bersama. Ini kan di kita kultural banget, akomodatif," ucapnya.

Tak ada lagi jemaah yang terpisah 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah telah menyelesaikan proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia yang terpisah rombongan saat pemberangkatan ke Mekkah.

Baca juga: Antisipasi Jemaah Haji Terpisah, Kemenag Bikin “One Syarikah-One Kloter”

Kepala Daker Madinah M. Lutfi Makki menuturkan, sebanyak 220 jemaah menjadi rombongan terakhir yang diberangkatkan dari Madinah menuju ke Mekkah.

"Kami memberangkatkan sekitar 13 unit coaster dengan 220 jemaah yang terpisah dengan rombongannya. Ini adalah rombongan terakhir dan semoga tidak ada lagi jemaah terpisah dari rombongan saat pemberangkatan ke Mekkah," ujar Makki di Madinah, Senin (19/5/2025).

Kendaraan coaster yang membawa jemaah haji Indonesia ini diberangkatkan dari Madinah sekitar pukul 15.00 waktu Arab Saudi.

"Dari hotel di Madinah, mereka transit sebentar di Bir Ali untuk miqat umrah wajib. Sehingga, sesampainya di Mekkah, setelah beristirahat, mereka bisa menunaikan umrah," tuturnya.

DPR minta evaluasi

Menanggapi sistem pengelompokan berdasarkan syarikah ini, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi.

Baca juga: Kemenag: 183 Petugas Diturunkan untuk Bantu Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas

Ia menilai, pengelompokan berdasarkan perusahaan penyelenggara seharusnya tidak menyebabkan perpisahan jemaah dari pasangan atau pendamping mereka.

"Supaya keinginan kita utuh di dalam satu kloter, itu nanti paling tidak yang akan kita lakukan koordinasi, ingatkan pemerintah," ujar Marwan.

Ia menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik dengan para pihak syarikah untuk memastikan kenyamanan dan kekhusyukan jemaah selama di Tanah Suci.

"Kami ingin hari ini menyampaikan supaya jemaah di gelombang kedua, mereka bisa melakukan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak syarikah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages