Penjelasan Kemenag soal 27 CJH Asal Lumajang Diberangkatkan Mendadak Hari Ini Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/05/08/681caad03bc86.jpg)
LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 27 calon jemaah haji asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diberangkatkan secara mendadak dari Pendopo Arya Wiraraja Lumajang ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya hari ini, Kamis (8/5/2025).
27 calon jemaah haji ini mendahului 831 jemaah lainnya yang dijadwalkan berangkat pada 11 Mei 2025.
Kelompok terbang (kloter) untuk 27 calon jemaah haji ini pun berbeda dari yang direncanakan awal.
Awalnya, sebanyak 861 calon jemaah haji asal Lumajang akan berangkat dalam kloter 36, 37, dan 38.
Sambil "Ngeteh" Putin dan Xi Jinping Bahas Isu-isu Penting, Apa Saja?
Baca juga: Paniknya 27 Calon Jemaah Haji Asal Lumajang Tiba-tiba Diminta Berangkat Hari Ini
Namun, perubahan mendadak membuat 27 calon jemaah ini berangkat dalam kloter 25 bersama dengan calon jemaah haji asal Sampang.
Kepala Kantor Kemenag Lumajang Ahmad Faisol Syaifulloh mengatakan, perjalanan ibadah haji tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Biasanya, syarikah haji akan diberikan saat para calon jemaah haji sudah sampai di Arab Saudi.
Namun, tahun ini syarikah diberikan sebelum pemberangkatan.
Baca juga: H-1, Ratusan Calon Jemaah Haji di Bangkalan Batal Berangkat Sesuai Jadwal
Turunnya syarikah haji ini pun tidak langsung bersamaan. Hanya beberapa yang sudah tertera sesuai nama dan alamat calon jemaah haji.
Sehingga, 27 calon jemaah haji Lumajang yang awalnya hendak diberangkatkan pada 11 Mei 2025, tiba-tiba harus berangkat terlebih dahulu dan meninggalkan 834 calon jemaah lainnya.
"Sekarang ini, jemaah haji tidak hanya tiket, tetapi ada tambahan syarikah atau akomodasi yang akan melayani jemaah haji yang ada di sana. Baik hotelnya, maktabnya, transportasi, dan lain sebagainya. Ini harus ada, menempel di jemaah haji selain identitas, paspor, visa, dan tiket pesawat ditambahi syarikah," kata Faisol di Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (8/5/2025).
Faisol menegaskan, kebijakan baru ini bukan berasal dari Kementerian Agama Republik Indonesia, melainkan aturan baru dari Pemerintah Arab Saudi.
"Saya sampaikan kepada jemaah haji, bahwasannya ini bukan kami. Ini memang regulasi yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, dan mau tidak mau kementerian agama sebagai penyedia ibadah haji harus mengikutinya, karena kami tamu, mereka tuan rumahnya," tegasnya.
Faisol meminta seluruh KBIHU di Lumajang untuk memahami aturan baru tersebut.
Ia berharap, calon jemaah haji yang sudah menerima syarikah haji untuk segera diberangkatkan oleh KBIHU.
"Jadi saya berharap kepada seluruh KBIH se-Lumajang, tolong kalau memang jemaah haji sudah ada visa, sudah ada syarikah, dan itu waktunya diberangkatkan, mohon untuk segera mengikuti aturan regulasi kami," pinta Faisol.
Pasalnya, apabila calon jemaah haji menolak berangkat terlebih dahulu, dikhawatirkan tidak mendapatkan pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Jadi mekanismenya kalau sudah dapat syarikah, ini sudah disediakan pesawat. Misal dia tidak mau berangkat dan menunggu rombongannya, kalau tidak dapat pesawat bagaimana, malah repot," jelasnya.
Meski begitu, Faisol menerangkan, para calon jemaah haji tidak perlu khawatir terpisah dari rombongannya.
Sebab, saat pelaksanaan ibadah haji di Makkah dan Madinah tetap dilakukan secara bersama-sama sesuai rombongan dan regu yang telah dibentuk.
"Nanti di sana tetap bareng, hanya pemberangkatannya saja sesuai dengan turunnya syarikah haji," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Momen Paus Leo XIV Diperkenalkan dan Sapa Umat Katilok di Lapangan Santo Petrus Vatikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar