Di Hadapan DPR di Makkah, Menag: Terus Terang Ada Keajaiban Luar Biasa yang Bantu Kami | Republika Online


Di Hadapan DPR di Makkah, Menag: Terus Terang Ada Keajaiban Luar Biasa yang Bantu Kami
Menag berterima kasih ke timwas DPR bantu memberikan info haji.

Oleh : Teguh Firmansyah dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Nasaruddin Umar dan tim pengawas DPR RI menggelar rapat dengar pendapat di Alqimma Hall, Third Ring Road, Makkah, Senin (2/5/2025). Rapat membahas sejumlah masalah yang dihadapi dalam musim perhajian tahun ini seperti soal nusuk, jamaah terpisah hingga terkait pemondokan.
Sponsored
"Saya terus terang ada keajaiban luar biasa yang membantu kami, kekuatan yang membuat persoalan rumit ini satu per satu selesai," ujar Menag saat memberikan pemaparan.
Nasaruddin berterima kasih ke timwas DPR yang membantu memberikan informasi penting hingga ikut menekan anggota syarikah. "Mereka segan dengan pak Cucun (timwas DPR) dan ini bisa mengubah situasi jadi cair."
Menurut Menag musim haji tahun ini tengah masuk masa transisi. Ada perubahan sistem yang dilakukan oleh Saudi dalam memperketat pelaksanaan haji.
Di sisi lain, jumlah syarikah yang melayani jamaah Indonesia juga mengalami lompatan. Dari sebelumnya hanya satu syarikah menjadi delapan syarikah. "Ada juga enam regulasi baru," ujarnya.
Scroll untuk membaca
Di Tanah Air, kata ia, ada jamaah yang batal berangkat apakah sakit, wafat, atau ursan kepentingan lain sehingga berefek pada muatan pesawat. Kemudian ada juga masalah visa yang terlambat keluar ikut berimbas pada pembagian syarikah. "Jadi banyak hal," katanya.
Soal pemondokan jamaah, kata Menag, petugas telah terjun langsung ke lapangan. Masalahnya bukan karena belum dapat hotel. Tapi ada jamaah yang tak mau pisah dengan rombongannya meski beda syarikah
Akibatnya jamaah yang baru datang dan seharusnya menempati hotel itu tak kebagian tempat. "Jadi petugas perlu waktu untuk mengatur," katanya.
Hadir dalam rapat dengar pendapat ini Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh Hilman Latief bersama jajaran Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Kemudian hadir di jajaran timwas DPR yakni Ketua Marwan Dasopang, Wakil Ketua Cucun Ahmad Syamsurizal, Wakil Ketua Adies Kadir serta sejumlah anggota timwas lainnya.
Skenario puncak haji
Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI Marwan Dasopang memberi tenggat waktu kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera menyusun skenario darurat guna mengantisipasi potensi kepadatan dan gangguan pergerakan jemaah saat puncak ibadah haji.
Berdasarkan rapat koordinasi yang digelar di Mekkah, Arab Saudi, dia mengaku belum mendengar rencana penanganan darurat jika pergerakan jemaah dari hotel tidak sesuai skenario, misalnya jika terjadi larangan berangkat atau gangguan dari pihak keamanan.
"Kami ingin segera dibuatkan langkah kedaruratan, dan kami tunggu dalam dua hari ini,” kata Marwan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengingatkan bahwa ada potensi permasalahan dalam pelaksanaan skema murur dan tanazul, yang diterapkan untuk mengurai kepadatan jemaah. Jika skenario tersebut tidak berjalan sesuai rencana seperti terjadinya kemacetan atau larangan dari otoritas setempat, menurut dia, diperlukan langkah antisipatif yang jelas.
“Kami mendukung langkah murur dan tanazul, tapi jika perjalanan tidak terlaksana seperti skenario, misalnya macet atau jemaah tidak diperbolehkan melontar jamrah, maka harus ada langkah darurat yang disiapkan,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Menurut dia, komunikasi yang efektif dengan otoritas Saudi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan skema tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Ia juga mengusulkan penempatan satelit kesehatan di beberapa titik untuk memberikan layanan medis yang cepat dan tepat bagi jemaah.
Pasalnya, dia tidak yakin dalam dua hari ini pihak Indonesia bisa meyakinkan Arab Saudi bahwa ada di dalam pengaturan yang ketat ini perlu ada kemudahan sepanjang tak merugikan orang lain.
"Maka, langkah-langkah kedaruratan harus segera disiapkan,” kata dia.
Jamaah haji Palestina
Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi telah menyambut kelompok pertama yang terdiri dari 500 jamaah haji Palestina dari Tepi Barat, yang terdiri dari keluarga para syuhada, tahanan, dan yang terluka. Mereka datang untuk menunaikan ibadah haji di bawah Program Tamu Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah, dan Kunjungan.
Hal ini sejalan dengan arahan dermawan dari Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, untuk menjadi tuan rumah bagi 1.000 jamaah dari keluarga Palestina ini dengan biaya pribadinya.
Setibanya mereka di Kerajaan Arab Saudi, panitia lapangan kementerian menyediakan layanan yang komprehensif, termasuk mengantar mereka ke akomodasi mereka di Makkah, mengatur transportasi mereka, dan memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.
Upaya ini bertujuan agar para tamu dari Palestina dapat melaksanakan ibadah haji dalam suasana yang tenang dan nyaman, dikutip dari laman Saudi Gazette, Selasa (3/6).
Di Madinah, Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengaktifkan sistem pendingin terbesar di dunia, sebagai bagian dari persiapan untuk musim haji 1446 Hijriyah.
Sistem ini memiliki kapasitas total 155.000 ton pendinginan.
Infrastruktur pendingin udara Masjidil Haram mengandalkan dua stasiun utama. Stasiun Al-Shamiya dengan kapasitas 120.000 ton, dan Stasiun Ajyad dengan kapasitas 35.000 ton.
Stasiun-stasiun ini mencakup seluruh kompleks masjid, termasuk semua area perluasan, memastikan jamaah merasakan suhu yang moderat dan nyaman mulai dari 22 derajat celcius hingga 24 derajat celcius.
Untuk menjaga kualitas udara yang optimal, sistem ini mengintegrasikan teknologi pemurnian canggih yang mampu menghilangkan 95 persen kotoran di udara.
Hal ini memastikan lingkungan yang bersih dan aman bagi para jamaah, terutama selama puncak musim panas.
Pemeliharaan proaktif dan berkelanjutan dilakukan oleh Otoritas Haram.
Ini termasuk penggantian komponen utama, mengamankan lokasi kerja, dan manajemen sumber daya yang efisien untuk mengakomodasi permintaan yang meningkat selama haji.
Youve reached the end
0 Komentar