Jemaah Indonesia Terima 15 Kali Makan dan 1 Snack Berat selama Puncak Haji di Armuzna | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 01 Juni 2025 - 22:22 WIB
Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin menyampaikan selama puncak haji di Armuzna jemaah akan mendapatkan 15 kali makan dan 1 snack berat. Foto/SindoNews
- Sekjen
Kementerian Agama (Kemenag)Kamaruddin Amin menyampaikan selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah akan mendapatkan 15 kali makan dan 1 snack berat. Adapun rinciannya yakni 5 kali makan di Arafah, 1 kali snack berat di Muzdalifah, dan 10 kali makan di Mina.
"Makanan disiapkan dengan memperhatikan gizi, daya tahan, dan kondisi medan saat puncak ibadah," kata Kamaruddin, Minggu (1/6/2025).
Sementara itu, saat jemaah haji menjalani puncak ibadah haji di Armuzna, Pemerintah menyiapkan delapa pos kesehatan di Arafah dan delapan juga di Mina. Jemaah dapat mengunjungi pos tersebut untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Baca juga: Visa Jemaah Haji Furoda Indonesia Tidak Terbit, Begini Tanggapan Menlu Sugiono
"Ada pos kesehatan mobile yang siaga melayani di jalur atas maupun bawah Jamarat. Kami juga menyiapkan 15 unit ambulans yang telah memenuhi standar medis untuk keperluan evakuasi atau rujukan lebih lanjut," kata Kamaruddin.
Kamaruddin mengajak seluruh jemaah untuk terus menjaga kekompakan, mengikuti arahan petugas, dan memperbanyak doa. "Semoga semua dimudahkan dalam menunaikan ibadah haji secara sempurna, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur," tuturnya.
Baca juga: Komitmen Tegas Amirul Haj Trending: Diplomasi Layanan Haji Indonesia Diapresiasi Publik
Di sisi lain, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan dua skema Murur dan Tanazul sebagai upaya mengurai kepadatan Muzdalifah dan Mina.
Murur diketahui merupakan pergerakan jemaah dari Arafah dengan bus yang hanya melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan. Mereka langsung melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melakukan lempar jumrah dan mabit.
Skema ini akan diterapkan secara selektif, khususnya bagi jemaah lansia, disabilitas, dan yang uzur. Tahun ini, diperkirakan sekitar 50.000 jemaah akan mengikuti skema murur.
Sedang tanazul adalah pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah selesai lempar jumrah aqabah. Skema ini bertujuan untuk mengurai kepadatan di tenda Mina.
"Sekitar 30.000 jemaah, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, dijadwalkan mengikuti tanazul. Mereka yang melempar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah tidak kembali ke tenda di Mina, tetapi langsung kembali ke hotel masing-masing," kata Kamaruddin.
(cip)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

5 Bidang Prodi Terpopuler dan Paling Diminati di Indonesia