Gus Kikin: Dzurriyah Pesantren Tebuireng Tak Terlibat Pengelolaan Kotak Amal Makam Gus Dur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz - akrab dipanggil Gus Kikin - menegaskan bahwa dzurriyah (keturunan) Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari tak ada yang terlibat dalam pengelolaan kotal amal atau uang sumbangan para peziarah maqbarah atau makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Para dzurriyah tak ada yang terlibat (pengelolaan),” kata Gus Kikin dalam acara verifikasi pencalonan KH Muhammad Yusuf Hasyim sebagai pahlawan nasional di lantai II Gedung KH Muhammad Yusuf Hasyim di Pesantren Tebuireng Jombang, Kamis (3/7/2025).
Pernyataan Gus Kikin itu disampaikan merespons pernyataan Dr Alfan Alfian, anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan Pusat (TP2GP), ketika melakukan verifikasi pencalonan KH Muhammad Yusuf Hasyim sebagai pahlawan nasional di Pesantren Tebuireng.
Alvan Alfian datang ke Pesantren Tebuireng bersama Dr Pepen Nazarudddin yang juga anggota TP2GP. Sementara dari pihak dzurriyah Hadratussyaikh, selain Gus Kikin, juga hadir KH Muhammad Riza Yusuf (Gus Riza), putra KH Muhammad Yusuf Hasyim.
Saat itu Alvan Alvian menyatakan bahwa salah satu syarat mendapat gelar pahlawan, ahli waris atau keluarganya tidak terlibat hal-hal tercela, seperti kasus pidana dan sebagainya. Juga tidak rebutan uang tunjangan Rp 50 juta dari pemerintah.
“Karena ahli waris pahlawan itu dapat tunjangan Rp 50 juta dari pemerintah tiap tahun. TP2GP diam-diam memantau para ahli warisnya,” kata dosen Universitas Nasional (Unas) yang dikenal sebagai tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia itu.
Menurut Alvan Alvian, di tempat lain ada ahli waris pahlawan yang rebutan uang tunjangan Rp 50 juta itu.
“Kata ahli waris yang satu kok gak diberikan kepada saya, yang lain juga bilang kok gak diberikan kepada saya, seharusnya saya yang menerima uang itu, jadi rebutan,” kata Alvan Alvian.
Tapi Alvan Alvian yakin keluarga KH M Yusuf Hasyim tak seperti itu.
“Kalau keluarga Kiai Yusuf Hasyim saya tahu, semua berintegritas, tak ada yang rebutan. Apalagi (keluarga KH M Yusuf Hasyim) pengelola pondok pesantren. Saya tahu, seperti Gus Irfan dan yang lain berintegritas,” kata Alvan Alvian.
Gus Kikin kemudian merespons pernyataan Alfan Alvian itu. “Jangankan hanya uang Rp 50 juta, uang ratusan juta kotak amal makam Gus Dur saja dzurriyah tak ada yang terlibat,” tegas Gus Kikin sembari tersenyum.
Gus Kikin yang juga ketua PWNU Jawa Timur itu menjelaskan bahwa pengelolaan uang hasil sumbangan para pezirah makam Gus Dur dalam kotak amal itu dikelola tersendiri oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT). Pengurus atau pengelola LSPT itu tak ada dari unsur dzurriyah Pesantren Tebuireng.
Menurut Gus Kikin, uang sumbangan para peziarah makam Gus Dur yang ditaruh di kota amal juga tak masuk ke Pesantren Tebuireng. Semua dana itu langsung disalurkan kepada masyarakat di luar Pesantren Tebuireng. Misalnya, untuk membantu fakir miskin, membantu biaya sekolah anak-anak tak mampu, atau amal sosial lainnya. Tapi semua itu di luar Pesantren Tebuireng. Bukan untuk untuk santri Tebuireng dan bukan untuk Pesantren Tebuireng. (MMA)
0 Komentar