Pesan Menteri Agama saat Hari Pertama Masuk Madrasah: Jadi Anak Jujur, Jangan Pernah Bohong

Pesan Menteri Agama saat Hari Pertama Masuk Madrasah: Jadi Anak Jujur, Jangan Pernah Bohong - TribunNews

Menag juga mengingatkan pentingnya peran guru madrasah sebagai mursyid atau pembimbing spiritual.

Tayang: Senin, 14 Juli 2025 21:41 WIB

Pesan Menteri Agama saat Hari Pertama Masuk Madrasah: Jadi Anak Jujur, Jangan Pernah Bohong

Instagram @pendiskemenag

ILUSTRASI SISWA MADRASAH - Masa orientasi madrasah atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, Senin (14/7/2025). Acara ini menandai dimulainya masa pengenalan lingkungan madrasah secara serentak di seluruh Indonesia, dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa orientasi madrasah atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, Senin (14/7/2025).

Acara ini menandai dimulainya masa pengenalan lingkungan madrasah secara serentak di seluruh Indonesia, dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA).

“Madrasah adalah kawah candradimuka bagi lahirnya pemimpin bangsa. Di sinilah anak-anak Indonesia ditempa untuk cerdas secara intelektual dan matang secara spiritual,” ujar Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

Dirinya membagikan kisah inspiratif tentang Syekh Abdul Qadir Jailani yang sejak kecil memegang teguh nilai kejujuran hingga mampu menyadarkan para perampok.

Menurutnya, siswa madrasah harus memiliki kejujuran seperti Syekh Abdul Qadir Jailani.

"Jadilah anak yang jujur dalam keadaan apa pun. Jangan pernah berbohong. Anak madrasah bukan hanya belajar ilmu, tapi juga belajar nilai dan keteladanan," katanya.

Selain itu, dirinya juga membagikan kisah pribadi bahwa ketiga anaknya merupakan alumni madrasah yang kini telah menempuh studi tinggi hingga menjadi dokter, termasuk lulusan kampus dalam dan luar negeri.

“Jangan ragukan kualitas madrasah. Anak-anak saya adalah bukti bahwa madrasah bisa mencetak generasi unggul di bidang apa pun—termasuk sains dan teknologi,” tuturnya.

Menag juga mengingatkan pentingnya peran guru madrasah sebagai mursyid atau pembimbing spiritual.

Guru madrasah harus terus meningkatkan kapasitas keilmuan sekaligus memperkuat aspek kontemplatif dan ruhani dalam proses pembelajaran.

“Guru bukan hanya pengajar, tapi pembimbing jiwa. Maka guru madrasah perlu terus di-upgrade, bukan hanya metodologinya, tapi juga suasana batinnya,” ucapnya.

Acara pembukaan ditutup dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, sebagai simbol dimulainya proses pembelajaran di madrasah dengan niat yang bersih dan hati yang suci.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amien Suyitno, mengajak seluruh siswa baru untuk mencintai madrasah sebagai bentuk cinta kepada Indonesia.

“Madrasah bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tapi tempat menempa karakter kebangsaan. Tahun ini, tema kita adalah Cinta Madrasah, Cinta Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa madrasah tidak hanya mendidik anak menjadi pintar, tetapi juga arif. (*)

Dapatkan Berita Pilihan

di WhatsApp Anda

Klik Di Sini!