Air Tolak Balak Rebo Wekasan

KUDUSNEWS.KUDUSKAB.GO.ID, Kudus - Pembagian air dari sumur yang terdapat di Masjid Al Makmur, Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, kepada warga masyarakat pada tiap hari Rabo terakhir bulan Syafar, dimaknai sebagai salah satu dari prosesi ritual menghindari mara bahaya, yang konon pada hari itu ada 320 ribu balak diturunkan oleh Tuhan.
Prosesi ritual pada hari Rabo terakhir di bulan Safar yang disebut Rebo Wekasan itu mulai ada sejak kehadiran Raden Ali Alaidrus, seorang keturunan Arab dari Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kudus, di desa itu untuk melakukan syiar.
Bermaksud untuk menghindari atau agar selamat dari segala balak di hari Rabo terakhir bulan Syafar, Ndoro Ali pun memanfaatkan air sumur yang ada di masjid Al Makmur untuk dibagikan kepada warga masyarakat. Ia meyakini sumur yang konon ada akibat tancapan tongkat oleh Sunan Kudus itu, memiliki tuah.
Konon, sumur yang hingga kini airnya tidak pernah kering tersebut, dulu sering digunakan oleh Aryo Penangsang untuk mensucikan diri saat singgah di masjid itu, sebelum menghadap Sunan Kudus Raden Jakfar Sodiq.
Secara turun-temurun pun, warga masyarakat meyakini sumur tersebut memilki semacam terowongan yang mengarah ke Menara Kudus. Konon pula, dulu tiap tiba hari Rabo terakhir bulan Syafar, air sumur itu naik hingga hamper rata permukaan tanah. Sehingga untuk mengambil dan membagikan air dari sumur itu kepada warga masyarakat tak perlu bersusah-susah harus menimba. (sat/red)
sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kudus