Kambing Disiapkan untuk Tamu Haul Habib Ali di Solo - Esposin

Dunia Berita
By -
0

 

5 Ton Beras dan 300 Ekor Kambing Disiapkan untuk Tamu Haul Habib Ali di Solo

ESPOS.ID - Canggah Habib Alwi, Abdul Kadir Hasan Alhabsyi. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO -- Penyelenggara Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi atau Haul Solo menyediakan 5 ton beras dan 250-300 ekor kambing untuk para tamu rangkaian acara haul di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Kamis-Senin (9-13/10/2025).

Sebagai informasi, haul merupakan peringatan meninggalnya seseorang. Jenazah Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi dimakamkan di Yaman. Hanya anak dan cucu Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang dimakamkan di area Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo. 

Anak dan cucu Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi merupakan pendakwah di Solo. Salah satu keturunan Habib Ali yang makamnya berada di area Masjid Riyadh yakni Habib Alwi dan canggahnya, Abdul Kadir Hasan Alhabsyi, menjadi salah satu panitia penyelenggara haul. 

“Berasnya 5 ton, terus kambingnya lebih dari 250 kambing. Ya, jadi antara 250 sampai 300 ekor. Itu yang kami mampu disediakan,” kata Abdul Kadir Hasan Alhabsyi kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

Dia menjelaskan rangkaian acara akan dimulai pada 9 Oktober 2025, lalu Haul pada 12 Oktober 2025, dan maulid pada 13 Oktober 2025. Banyak pihak dari luar Masjid Riyadh yang turut berpartisipasi menyediakan makanan dan minuman bagi para tamu.

“Makanannya kan kalau haulnya nasi kebuli, kalau maulidnya kuah sama roti. Roti tawar pakai kuah gule, bayam, campur daging” papar dia. Dia menjelaskan penyelenggara menyediakan makanan dan minuman kepada para tamu pada jam makan. Pembagian makanan dari penyelenggara diberikan di Masjid Riyadh.

“Kalau malam sama siang insyaallah ada terus. Ada di sini terus. Tapi ya yang semampunya kami. Kalau tamu masuk pas jam makan insyaallah sudah ada makanan,” ungkap dia.

Menurut dia, makanan yang disajikan itu sesuai tradisi Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi. Penyelenggara mempertahankan tradisi itu tanpa mengubah menu yang disajikan untuk tamu.

“Roti itu dari Arab, jadi nanti perpaduan Indonesia dan Arab. Orang sana sarapan pakai roti, di sini tetap nasi, meskipun nasi kebuli. Kalau maulid pakai roti, bayam, gule,” papar dia.

Tokoh masyarakat Pasar Kliwon, Abdullah Abdul Kadir Assegaf atau Abdullah AA, menjelaskan beberapa tamu dari berbagai daerah biasanya datang membawa peralatan dapur untuk membantu atau menjadi sukarelawan mengolah bahan pangan untuk para tamu lainnya. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default