Panitia Haul Habib Ali Habiskan 250 Kambing Untuk Hidangan Makan
KBRN, Surakarta: Dalam penyelenggaraan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, panitia menghabiskan lima ton beras dan 250 kambing untuk diolah menjadi makanan yang disediakan bagi para jamaah yang hadir.
Hal itu dikatakan langsung ketua panitia acara, Abdul Kadir Hasan Alhabsyi saat ditemui rri.co.id di area Masjid Riyadh, Pasar Kliwon pada Jumat (10/10/2025).
"Kalau nasinya sekitar 5 ton terus kambingnya 250. Itu yang kita mampu kita mampu disediakan. Walaupun Alhamdulillah sekarang mulai banyak orang-orang yang menyediakan juga selain kita," kata Abdul Kadir Hasan Alhabsyi.
Menurut Abdul Kadir Hasan Alhabsyi juga bahwa makanan yang biasa disediakan adalah nasi kebuli dan juga pada acara Maulid makanan yang disediakan adalah kuah gulai dengan roti serta campur daging.
"Makanannya kan kalau Haulnya nasi kebuli, kalau Maulidnya kuah sama roti. Roti pakai kuah gulai, bayam campur daging. Kalau malam sama siang Insyaallah ada terus (makanan). Ada di sini terus tapi ya yang semampunya kita," katanya menambahkan.
Menu makanan yang disajikan sendiri memang sudah menjadi turun temurun dalam penyelenggaraan Haul Habib Ali atau biasa dikenal Haul Solo. Makanan-makanan tersebut merupakan perpaduan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Tokoh masyarakat Pasar Kliwon, Abdullah Abdul Kadir Assegaf atau Abdullah AA menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan penyelenggaraan Haul pada tahun 2025 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Perbedaan kecil hanya terjadi di area luar Masjid sendiri, yakni sepanjang jalan Kapten Mulyadi terkait kehadiran parkir hingga pedagang kaki lima yang bisanya berjualan di area Haul Habib Ali.
"Tidak ada yang berbeda, semuanya sama cuman kendalanya biasanya masalah parkir, masalah PKL. Nah, ini yang menjadi pembicaraan inti sehingga supaya nanti Dinas-Dinas terkait itu bisa memberikan jalan keluarnya agar kegiatan haul berjalan dengan tertib, rapi, dan nyaman," ucap Abdullah AA.
Semua peraturan yang berada di area Masjid sendiri ditambahkan Abdullah AA memang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota, kapolresta maupun Dinas-Dinas terkait. Panitia penyelenggara hanya berfokus pada acara internal.
"Kami sebagai pihak penyelenggara haul di internal, kami hanya berpikir kegiatan di internal. Kegiatan di internal itu pengajiannya, membacakan sejarahnya, kemudian menyediakan layanan untuk tamu itu makan," ucapnya menambahkan. (JK)