Puncak Haul Habib Ali, Lalu Lintas di Kota Solo Padat
Esposin, SOLO — Arus lalu lintas di area acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi atau Haul Solo di Masjid Riyadh, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (12/10/2015) terpantau padat.
Pantauan Espos, ribuan orang dari berbagai daerah mulai memadati area di Masjid Riyadh. Mereka berdatangan sejak pagi. Sejumlah orang memilih duduk di jalan sambil menggelar tikar untuk mengikuti selawat.
Sementara itu di area benteng Vastenburg Solo sudah penuh bus yang mengangkut jemaah haul. Bus juga terlihat parkir di Jalan Mayor Kusmanto.
Kepadatan orang yang hendak mengikuti haul ini membuat lalu lintas menjadi padat. Salah satunya di Bundaran Gladag, banyak kendaraan yang menumpuk. Kepadatan lalu lintas juga terasa di Jalan Kapten Mulyadi sebelum area Masjid Riyadh.
Sementara itu di Jalan Alun-Alun Utara juga terlihat padat ke kendaraan. Memasuki area tembok keraton banyak kendaraan yang lewat. Bahkan hampir semua jalan di area dalam tembok keraton digunakan tempat parkir
Guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas efektif diterapkan sejak Sabtu (11/10/2025), pukul 13.00 WIB hingga Senin (13/10/2025) pukul 13.00 WIB.
Penutupan utama dilakukan di Jalan Kapten Mulyadi, mulai dari Simpang Pasar Kliwon hingga Simpang Baturono.
Untuk itu, arus lalu lintas dari arah utara yang akan menuju Sukoharjo dan Wonogiri dialihkan untuk berbelok kanan di Simpang Loji Wetan menuju Jalan Mayor Kusmanto dan Jalan Jenderal Sudirman.
Senentara itu, Jalan Slamet Riyadi dari Bundaran Gladag hingga Simpang Nonongan diberlakukan dua arah, di mana kendaraan kemudian diarahkan belok kiri di Simpang Nonongan untuk masuk ke Jalan Yos Sudarso.
Kemudian, arus kendaraan dari Jalan Kyai Mojo yang menuju pusat kota akan dibelokkan ke kiri melalui Jalan Sungai Serang, Jalan Kahar Muzakir, hingga Jalan Brigjen Sudiarto. Dishub juga memberlakukan sistem dua arah di Jalan Kahar Muzakir, dari Simpang Brigjen Sudiarto sampai Simpang Kusumodilagan, selama rekayasa berlangsung.
Kepadatan ini juga berdampak pada operasional transportasi publik. Dishub Solo mengubah rute sementara untuk layanan Batik Solo Trans (BST) Koridor 5.
Untuk rute arah Sidan, bus dari Gemblegan akan lurus, belok kiri sebelum Patung Soekarno, lalu berbelok lagi dan melintasi jembatan menuju RS Bung Karno sebelum masuk ke Sub Terminal Semanggi untuk kembali ke rute normal.
Sebaliknya, untuk rute arah Terminal Kartasura, bus dari Sub Terminal Semanggi akan melewati RS Bung Karno, belok kiri di pertigaan Pasar Besi, lalu belok kanan setelah jembatan untuk putar balik di Patung Soekarno sebelum kembali ke rute normal melalui Gemblegan.