Insitekaltim, Samarinda — Haul Guru Sekumpul kembali menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk mempererat ukhuwah dan memperdalam spiritualitas. Ribuan jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan maupun luar pulau memadati kawasan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar untuk mengikuti rangkaian haul ulama abah Guru Sekumpul.

Salah seorang jamaah asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Fatahillah Ramadhani mengaku berangkat sejak subuh dari Berabai Kalimantan Selatan (Kalsel) sebelum puncak haul. Perjalanan panjang yang ditempuh tidak menyurutkan niatnya untuk hadir.

“Kami berangkat lebih pagi agar menghindari padatnya jamaah haul yang menuju Martapura agar terhindar dari macet,” ujarnya, Minggu, 28 Desember 2025.

Ia mengatakan kehadirannya kali ini bukan yang pertama, dan ini yang kedua kalinya. Sejak beberapa tahun terakhir, ia rutin menghadiri Haul Guru Sekumpul sebagai bagian dari perjalanan ibadah. Menurutnya, haul bukan sekadar acara tahunan, melainkan sarana untuk mengingat kembali keteladanan dan ajaran yang diberikan Guru Sekumpul.

“Makna haul bagi kami sangat dalam. Ini pengingat untuk terus memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Kemudia ia juga menyampaikan ajaran Guru Sekumpul tentang kesederhanaan, keikhlasan, dan cinta kepada Rasulullah menjadi nilai yang paling dirasakannya hingga saat ini. Ia menilai ajaran tersebut relevan dalam kehidupan modern yang penuh tantangan.

“Beliau selalu mengajarkan agar tidak sombong dan selalu mengutamakan akhlak,” ujarnya.

Rasa haru dan syukur turut menyelimuti perasaannya saat kembali mengikuti haul tahun ini. Meski harus berdesakan dan berjalan jauh, ia mengaku kebahagiaan menjadi balasannya.

“Alhamdulillah bisa hadir lagi ke haulan adalah nikmat yang besar,” tuturnya.

Melalui Haul Guru Sekumpul tahun ini, ia berharap mendapat keberkahan dan ketenangan hidup. Ia juga berharap ajaran Guru Sekumpul terus diwariskan kepada generasi muda agar nilai-nilai kebaikan tetap terjaga.

“Haul Guru Sekumpul menjadi simbol kecintaan umat kepada ulama sekaligus memperkuat semangat kebersamaan jamaah dari berbagai daerah,” pungkasnya.