Romadhon
OASA UINSA Gelar Rukyatul Hilal di Surabaya, Sebut Awal Ramadan 1446 H Berpotensi Berbeda - Tribunjatim
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Observatorium Astronomi Sunan Ampel (OASA) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar rukyatul hilal di Surabaya, untuk penentuan awal Ramadan 1446 H, Jumat (28/2/2025).
Kegiatan ini berlangsung di OASA, UINSA Tower KH Mahrus Aly lantai 10, Jalan Ahmad Yani 117, Surabaya, mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai.
Penanggung Jawab OASA FSH UINSA, Novi Sopwan mengatakan, rukyatul hilal ini diikuti oleh mahasiswa prodi Ilmu Falak, civitas akademika UINSA, serta masyarakat umum.
"Untuk mendukung observasi, kami telah menyediakan berbagai perangkat, termasuk teleskop pintar Seestar S30 dan Seestar S50, teleskop MEADE LX600, serta beberapa theodolite dan binocular," jelasnya.
Novi menambahkan, saat matahari terbenam di Surabaya, hilal berada pada ketinggian 3,7 derajat dengan elongasi 5,8 derajat.
"Berdasarkan pengalaman empirik, hilal dengan posisi tersebut mustahil teramati, bahkan dengan teleskop. Secara visibilitas, hilal di Surabaya masih berada di bawah kriteria Neo MABIMS, yang mensyaratkan ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," ujarnya.
Di Indonesia, hilal awal Ramadan 1446 H sudah memenuhi kriteria wujudul hilal.
Namun, hanya wilayah Sabang (Aceh) yang memenuhi kriteria Neo MABIMS.
Dengan kondisi ini, Novi mengungkapkan ada kemungkinan akan terjadi perbedaan dalam penentuan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.
Baca juga: Tentukan Awal Ramadan 2025, Kemenag akan Gelar Rukyatul Hilal di MAN 3 Kediri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar