Khutbah Jumat: Sedekah sebagai Peredam Murka Allah dan Amalan yang Mampu Mengubah Takdir - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Khutbah Jumat: Sedekah sebagai Peredam Murka Allah dan Amalan yang Mampu Mengubah Takdir - NU Online

Share This
Responsive Ads Here

 

Khutbah Jumat: Sedekah sebagai Peredam Murka Allah dan Amalan yang Mampu Mengubah Takdir

Tahukah Anda bahwa sedekah bisa menjadi kunci untuk meredam murka Allah dan membuka pintu rahmat-Nya? Di khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas betapa pentingnya sedekah sebagai amalan yang tidak hanya menumbuhkan kasih sayang, tetapi juga menjadi sarana utama untuk mendapatkan ampunan-Nya. Mari kita simak betapa besar manfaat sedekah yang disertai dengan niat yang tulus, dan bagaimana ia mampu memadamkan kemarahan Allah Ta'ala.
 

Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Sedekah Sebagai Peredam Murka Allah dan Amalan yang Mampu Mengubah Takdir”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
 


Khutbah I
 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى أَمَّا بَعْدُ
 

فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ، اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah 

Di hari yang mulia ini Khatib berwasiat kepada hadirin sekalian khususnya untuk diri khatib pribadi, untuk selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah ta'ala. Dengan selalu menjaga perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Karena dengan ketakwaan kita berharap bisa menggapai ridha Allah dan ampunan-Nya.
 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah 

Kita tahu bahwa Baginda nabi Muhammad saw merupakan pribadi yang sangat dermawan, terutama di bulan Ramadhan, sebagaimana diriwayatkan:
 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
 

Artinya, "Dari sahabat Ibnu Abbas: 'Rasulullah saw adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan beliau nabi semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan'." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
 

Hal ini dikarenakan beliau mengetahui betul bahwa dermawan adalah sifat utama yang dimiliki oleh orang-orang pilihan. Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya sedekah tidak hanya untuk saling peduli pada lingkungan sekitar, namun dengan sedekah pula kemurkaan Allah bisa dipadamkan. Nabi saw bersabda:
 

صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِىُّ غَضَبَ الرَّبِّ
 

Artinya, "Sedekah yang dilakukan secara rahasia dapat memadamkan kemarahan Allah ta'ala." (HR At-Tirmidzi).
 

Karenanya, sedekah menjadi penting sekali untuk kita yang selalu menyulut kemarahan Allah baik sengaja ataupun tidak. Kita tentu sadar bahwa kita merupakan manusia yang menjadi tempat lupa dan alpa, maka sudah sepantasnya kita mengetahui amalan amalan yang memantaskan kita mendapat ampunan dari Allah ta'ala.
 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah 

Sedekah merupakan simbol kebaikan pada diri seorang mukmin. Sedekah tidaklah bisa dilakukan oleh orang orang kecuali mereka yang memiliki rasa welas asih. Artinya memiliki rasa kasih sayang yang besar kepada semua makhluk.
 

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam mukadimah kitab Nashaihul 'Ibad mengisahkan: 
 

"Suatu ketika ada seseorang yang berjumpa Imamِl-Ghazali dalam mimpi. Lalu orang tersebut bertanya: 'Bagaimana Allah memperlakukanmu wahai Imam?'
 

Imam Al-Ghazali mengisahkan, di hadapan Allah ia ditanya tentang bekal apa yang diserahkan untuk-Nya. Al-Ghazali pun menjawab dengan menyebut satu per satu seluruh prestasi ibadah yang pernah dijalani di dunia.
 

“Aku (Allah) menolak itu semua!” Ternyata Allah menolak berbagai amalan Imam Al-Ghazali kecuali satu kebaikannya ketika bertemu dengan seekor lalat.
 

Sebab suatu saat, Imam Al-Ghazali sibuk menulis kitab ada seekor lalat yang mengganggunya. Lalat ini haus dan tinta yang dipakai menulis kitab sang imam diminumnya barang sedikit. Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu. Sebab sedekah tinta kepada lalat inilah Allah berfirman kepadaku: 'Masuklah bersama hamba-Ku ke surga'.”
 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Ini bukan berarti amal Imam Al-Ghazali yang lain tidak berguna. Namun kisah ini menunjukkan betapa ketulusan bersedekah mampu membawa seseorang menggapai ridha dan ampunan Allah ta'ala
 

Janganlah kita meremehkan sedekah walaupun terlihat tidak bernilai. Karena sekalipun secara sekilas tidak bernilai di mata manusia, belum tentu sama dengan penilaian Allah swt. Baginda Nabi saw bersabda: 
 

اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
 

‎Artinya, "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sedekah sebiji kurma, kalaulah tidak ‎bisa, maka dengan ucapan yang baik." (HR Al-Bukhari).
 

Ini merupakan anjuran tegas dari Baginda Nabi saw kepada umat muslim agar tidak meremehkan sedekah walaupun sekecil biji kurma.
 

Terlebih sedekah di bulan Ramadhan, bulan yang mulia yang sedekah didalamnya merupakan sedekah paling utama. Sebagaimana sabda Baginda nabi ketika ditanya tentang sedekah yang paling utama:
 

أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
 

Artinya, ‎‎"Rasulullah saw pernah ditanya: 'Sedekah apakah yang paling utama?' Beliau ‎menjawab: 'Yaitu sedekah di bulan Ramadhan'.” (HR At-Tirmidzi)‎.
 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah‎ 

Demikian khutbah di siang mulia ini. Semoga semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya diterima oleh Allah ta'alaAmin ya Rabbal 'alamin.
 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II
 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
 اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ
 


Ustadz Abdul Karim Malik, Alumni Al-Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages