Habib Sholeh Tanggul di Jember dan Karomahnya | MTs Negeri 23 Jakarta - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Habib Sholeh Tanggul di Jember dan Karomahnya | MTs Negeri 23 Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Habib Sholeh Tanggul di Jember dan Karomahnya | MTs Negeri 23 Jakarta

Habib Sholeh Tanggul di Jember dan Karomahnya

Habib Sholeh Tanggul adalah seorang ulama yang menghabiskan masa dakwahnya di Tanggul, Jember, Jawa Timur. Ia dipercaya sebagai keturunan ke-39 Rasulullah dari Hadramaut, Yaman, yang hijrah ke tanah Jawa pada sekitar 1920-an, dan menetap di Jember hingga akhir hayatnya. Habib Sholeh Tanggul dikenal sebagai ulama yang dermawan dan memiliki banyak karomah, atau anugerah di luar akal dan kemampuan manusia yang biasanya terjadi pada seseorang wali.

Awal kehidupan Habib Sholeh Tanggul lahir di Yaman pada 1895 dengan nama asli Sholeh bin Muhsin al-Hamid. Ayahnya merupakan seorang ulama bernama Muhsin bin Ahmad al-Hamid, yang dijuluki oleh masyarakat sekitar sebagai al-Bakri al-Hamid. Sementara ibunya bernama Aisyah, berasal dari keluar al-'Abud Ba 'Umar. Sedari kecil, Habib Sholeh menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu agama. Ia belajar tentang ilmu fikih dan tasawuf dari sang ayah. Selain itu, ia juga belajar Al Quran dari Syekh Said Ba Mudhij, ulama kenamaan Wadi 'Amd.

Hijrah ke Indonesia Sewaktu berusia 26 tahun, atau pada 1921, Habib Sholeh memutuskan untuk hijrah ke Indonesia bersama Syekh Fadhli Sholeh Salim bin Ahmad al-Asykari. Dalam perjalanannya, ia sempat singgah di Gujarat, India, lalu sampai di Jakarta dan tinggal selama beberapa waktu untuk mengunjungi para ulama. Setelah itu, saudara sepupunya yang sudah lebih dulu hijrah ke Indonesia, yaitu Habib Muhsin bin Abdullah al-Hamid, meminta Habib Sholeh untuk berkunjung ke rumahnya di Lumajang. Selama di Lumajang, Habib Sholeh menghabiskan waktunya untuk mempelajari bahasa dan budaya masyarakat setempat, khususnya bahasa Jawa. Selama 12 tahun, Habib Sholeh berkeliling dari satu desa ke desa lainnya sebelum akhirnya memutuskan untuk tinggal di daerah Tanggul, Jember, Jawa Timur. Belum diketahui secara pasti alasan kepindahannya ke Jember. Akan tetapi, keluarganya meyakini bahwa Habib Sholeh pindah ke sana atas petunjuk Allah SWT. 

Habib Sholeh melaksanakan khalwat atau menyepi untuk beribadah selama lebih dari 3 tahun. Habib Sholeh berhenti khalwat atas perintah Habib Abu Bakar bin Muhammad as-Segaf, yang memintanya datang ke Gresik. Sesampainya di Gresik, Habib Sholeh diberi mandat untuk segera menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Sepulangnya dari berhaji, Habib Sholeh mulai berdakwah dan mendirikan mushala di kediamannya. Beberapa tahun kemudian, ia mendapat hadiah berupa sebidang tanah dari pengusaha setempat bernama Haji Abdur Rasyid. Habib Sholeh membangun masjid di atas tanah tersebut yang dinamai Masjid Riyadus Shalihin, yang kemudian diwakafkan.

Karomah Habib Sholeh Tanggul Habib Sholeh merupakan ulama dari kalangan alawiyyin atau keturunan Nabi Muhammad yang dianugerahi karomah oleh Allah SWT. Bahkan karomahnya tidak terhitung. Salah satunya adalah, Habib Sholeh pernah menyingkirkan wabah mematikan di sebuah desa. Konon, wabah tersebut hilang setelah orang-orang desa meminum air danau yang telah dicelupkan sebuah kertas yang berisi tulisan Habib. Habib Sholeh Tanggul juga memiliki sumur keramat di Lumajang yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit. Selain itu, ada pula riwayat yang menyatakan bahwa Habib Sholeh pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam wujud seorang pengemis. Sejak itu, kediaman Habib Sholeh tidak pernah sepi dikunjungi oleh orang yang ingin bersilaturahmi dan meminta doa. Baca juga: Syekh Nawawi al-Bantani, Ulama Banten yang Mendunia Bahkan banyak tokoh di Indonesia dan dari beberapa negara yang tercatat pernah mengunjunginya. Habib Sholeh Tanggul wafat Habib Sholeh Tanggul meninggal pada 8 Syawal 1396 H atau 1976 M, di usia 81 tahun. Jasad Habib Sholeh Tanggul dimakamkan keesokan harinya di kompleks Masjid Riyadhus Sholihin Tanggul, Jember.

KAROMAHNYA

Sebagaimana para auliya kekasih Allah, Habib Sholeh memiliki kekeramatan atau karomah yang luar biasa. Banyak kisah karomah Habib Sholeh Tanggul yang masyhur di kalangan masyarakat. Salah satunya ketika beliau menyembuhkan putra Raja Arab Saudi yang memiliki keterbatasan fisik alias cacat sejak lahir.

Peristiwa ini terjadi di masa Al-Imam Al'Arifbillah Al Habib Alwi bin Abbas Al-Maliki yang saat itu masih menjabat sebagai penasihat Kerajaan Arab Saudi. Habib Alwi ialah ayahanda dari ulama besar Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki yang dikenal memiliki banyak murid asal Indonesia.

Sebagaimana diceritakan oleh Habib Bahar bin Ali Sumaith dalam sebuah ceramahnya mengutip channel YouTube Sang Pecinta, disebutkan bahwa ketika itu, sang raja memiliki anak yang cacat sejak lahir di mana anak itu tidak memiliki lubang dubur sebagaimana manusia normal. Lubang duburnya justru ada di pinggang sehingga ia buang air besar secara tidak normal.

Sang raja sudah mengobati anaknya ke mana-mana namun tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya

Habib Alwi bin Abbas Al-Maliki selaku penasihat raja memberi saran untuk mengundang Habib Sholeh Tanggul.

"Di Indonesia ada Habib keramat bernama Al Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid Tanggul, undang beliau," saran Habib Alwi kepada raja.

Tanpa pikir panjang raja pun mengirim utusannya untuk mengundang Habib Sholeh Tanggul. Singkat cerita, Habib Sholeh pun tiba di Arab Saudi memenuhi undangan itu.

Sang raja lantas menyiapkan jamuan besar-besaran untuk menyambut Habib Sholeh. Habib Alwi pun menyambut Habib Sholeh dengan hangat hingga keduanya terlibat obrolan akrab layaknya kawan lama yang lama tidak bertemu.

Pada saat bersamaan, anak raja yang cacat tadi rupanya sedang duduk di kursi. Tak berselang lama, Habib Sholeh menghampiri anak itu dan ditepuk bagian belakangnya seraya berkata; "Bikher ente, bikher ente, Insya Allah bikher," begitulah kata Habib Sholeh.

Setelah berucap seperti itu, Habib Sholeh lantas berkata kepada Habib Alwi Al Maliki; ”Ayo Habib kita pergi dari sini. Ana ingin ke tempat antum," katanya.

Raja Arab yang mendengarnya langsung ikut nimbrung. "Ya Habib Alwi. Inikah yang antum bilang habib keramat? Wala salam, wala kalam, wala ngobatin masak sudah mau pergi begitu saja," celetuk raja tanpa sedikitpun ditanggapi Habib Sholeh.

Tak lama kemudian tiba-tiba saja si anak yang duduk di kursi tadi berteriak mengucapkan kalimat takbir. ”AllahuakbarAllahuakbar,”. Rupanya anak itu kaget kegirangan lantaran lubang yang ada di pinggangnya sudah tertutup dan pindah ke belakang sebagaimana dubur manusia pada umumnya.

”Oh iya, tadi belakang saya di tepuk-tepuk oleh Habib Sholeh," ujar anak itu.

Sontak raja ikut bahagia dan akhirnya baru mempercayai kekeramatan Habib Sholeh. Ia lalu menawarkan satu peti berisi emas sebagai hadiah untuk Habib Sholeh Tanggul. ”Ya Habib Sholeh, ini ada emas satu peti untukmu," ucap raja.

“Simpan saja emasmu. Ana lebih kaya dari antum. Kalau perlu ana yang kasih antum," jawab Habib Sholeh.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages