Haji 2025: Tiga Jemaah Dipulangkan karena Sakit, Fokus Jaga Kesehatan Jelang Akhir Keberangkatan Haji 2025 - Radar Surabaya
RADAR SURABAYA – Menjelang keberangkatan calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Surabaya gelombang akhir yang dijadwalkan pada 31 Mei 2025, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Imbauan ini diberikan agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tanpa hambatan kesehatan.
Beberapa Jemaah Gagal Berangkat karena Kondisi Kesehatan
Hingga kloter 70, sebagian besar jemaah telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Namun, masih terdapat sejumlah CJH yang belum berangkat karena alasan medis.
Sebagian sedang dirawat di RS Haji Surabaya, dan tiga jemaah lainnya bahkan dipulangkan ke daerah asal karena dinyatakan tidak laik terbang.
Ketua Tim Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr. Mochamad Gesta Robi Farmawan, menjelaskan bahwa tiga jemaah dipulangkan karena mengalami gangguan psikiatri berat, seperti demensia.
“Jemaah yang dipulangkan ada tiga orang karena kondisi kesehatan. Rata-rata mengalami gangguan psikiatri, seperti demensia berat, salah satunya berasal dari Jember,” jelas dr. Gesta, Kamis (22/5).
Ia menambahkan, jemaah yang dipulangkan turut didampingi oleh pendamping masing-masing. Namun, jika kondisi jemaah tidak membaik hingga batas akhir keberangkatan, maka pendamping pun bisa batal berangkat.
Empat Jemaah Masih Dirawat di RS Haji Surabaya
Saat ini, empat jemaah masih menjalani perawatan di RS Haji Surabaya. Mereka umumnya mengalami gangguan pernapasan dan anemia.
“Jika kondisi membaik dan laik terbang, mereka akan diberangkatkan pada kloter selanjutnya sesuai syarikah-nya,” ungkap dr. Gesta.
Namun, jika hingga akhir masa pemberangkatan jemaah tersebut belum pulih, maka mereka akan dinyatakan batal berangkat dan kemungkinan diberangkatkan tahun depan.
Kunjungan Klinik Capai 766 Jemaah, Hipertensi Jadi Kasus Tertinggi
Kunjungan ke poliklinik Asrama Haji Embarkasi Surabaya tercatat mencapai lebih dari 766 jemaah. Penyakit terbanyak yang diderita antara lain hipertensi, gangguan pernapasan, diabetes, dan anemia.
“Alhamdulillah, tahun ini jumlah jemaah yang dirawat di rumah sakit jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu pada gelombang kedua,” tutup dr. Gesta.
Imbauan untuk CJH: Jaga Kesehatan Sebelum Berangkat
PPIH kembali menegaskan pentingnya menjaga pola makan, istirahat cukup, serta rutin mengonsumsi obat bagi jemaah dengan penyakit bawaan.
Hal ini krusial agar jemaah dapat diberangkatkan sesuai jadwal dan mampu menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik.(rmt)


RADAR SURABAYA – Menjelang keberangkatan calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Surabaya gelombang akhir yang dijadwalkan pada 31 Mei 2025, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Imbauan ini diberikan agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tanpa hambatan kesehatan.
Beberapa Jemaah Gagal Berangkat karena Kondisi Kesehatan
Hingga kloter 70, sebagian besar jemaah telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Namun, masih terdapat sejumlah CJH yang belum berangkat karena alasan medis.
Sebagian sedang dirawat di RS Haji Surabaya, dan tiga jemaah lainnya bahkan dipulangkan ke daerah asal karena dinyatakan tidak laik terbang.
Ketua Tim Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr. Mochamad Gesta Robi Farmawan, menjelaskan bahwa tiga jemaah dipulangkan karena mengalami gangguan psikiatri berat, seperti demensia.
“Jemaah yang dipulangkan ada tiga orang karena kondisi kesehatan. Rata-rata mengalami gangguan psikiatri, seperti demensia berat, salah satunya berasal dari Jember,” jelas dr. Gesta, Kamis (22/5).
Ia menambahkan, jemaah yang dipulangkan turut didampingi oleh pendamping masing-masing. Namun, jika kondisi jemaah tidak membaik hingga batas akhir keberangkatan, maka pendamping pun bisa batal berangkat.
Empat Jemaah Masih Dirawat di RS Haji Surabaya
Saat ini, empat jemaah masih menjalani perawatan di RS Haji Surabaya. Mereka umumnya mengalami gangguan pernapasan dan anemia.
“Jika kondisi membaik dan laik terbang, mereka akan diberangkatkan pada kloter selanjutnya sesuai syarikah-nya,” ungkap dr. Gesta.
Namun, jika hingga akhir masa pemberangkatan jemaah tersebut belum pulih, maka mereka akan dinyatakan batal berangkat dan kemungkinan diberangkatkan tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar