Kecewanya Lulus Sriani, Calon Haji Asal Lumajang yang Ditunda Keberangkatannya Gara-gara Kebijakan Syarikah Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/05/20/682c11f3af73b.jpg)
LUMAJANG, KOMPAS.com - Kekecewaan mendalam menyelimuti Lulus Sriani, calon jemaah haji asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang keberangkatannya ditunda gara-gara kebijakan syarikah.
Lulus, warga Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, adalah calon jemaah haji yang seharusnya berangkat melalui kelompok terbang (kloter) 36.
Kloter ini dijadwalkan berangkat pada Minggu (11/5/2025) lalu bersama dengan kloter 37 dan 38.
Baca juga: Satu Jemaah Haji Asal Surabaya Meninggal di Tanah Suci, Dimakamkan di Madinah
Detik-detik Tembok Gudang Dinas SDA di Pasar Minggu Jebol Saat Hujan Deras
Namun, Lulus menjadi salah satu dari 131 calon jemaah haji Lumajang yang harus ditunda keberangkatannya gara-gara kebijakan baru berupa syarikah.
Rencananya, Lulus dan 131 calon jemaah haji lainnya akan berangkat pada 25 Mei 2025 melalui kloter 83.
Syarikah haji adalah akomodasi yang akan melayani jemaah selama menjalankan serangkaian prosesi ibadah haji.
Syarikah haji merupakan badan usaha yang dibentuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan layanan kepada para jemaah haji.
Baca juga: Mengenal Verdi, Berangkat Haji pada Usia 18 Tahun
Layanannya meliputi akomodasi, transportasi, konsumsi, maktab yang akan ditempati jemaah, hingga pergerakan selama menjalankan ibadah haji.
Lembaga ini akan mengeluarkan surat untuk masing-masing calon jemaah haji, lengkap dengan nama dan alamat yang bersangkutan.
Masalahnya, surat syarikah masing-masing jemaah haji keluarnya tidak serentak meskipun jemaah tersebut tergabung dalam satu kloter maupun satu kelompok ibadah.
Lulus dan 131 jemaah lainnya asal Lumajang merupakan calon jemaah haji yang surat syarikahnya belum keluar sampai jadwal pemberangkatan tanggal 11 Mei lalu.
Oleh karena itu, pemberangkatannya menuju Tanah Suci harus dijadwalkan ulang oleh Kemenag.
Surat ini menjadi salah satu syarat dokumen wajib yang harus dibawa calon jemaah haji selain paspor dan visa.
Baca juga: Aturan Syarikah Sebabkan Jadwal Keberangkatan Haji Berubah, Apa Itu?
Lulus mengatakan, semua kebutuhan dan perlengkapan haji untuk berangkat pekan lalu sudah siap.
Namun, gara-gara penundaan ini, ia terpaksa membongkar kembali kopernya. Di dalam koper itu, tidak hanya berisi pakaian.
Ada juga bumbu pecel dan lauk pauk lainnya yang sengaja disiapkan untuk makan selama ibadah.
"Bongkar semua yang makanan, ada bumbu pecel, susu, ikan, ya namanya orang sini kan mungkin belum terbiasa makanan di Arab, jadi siap-siap bawa dari rumah," kata Lulus di rumahnya, Selasa (20/5/2025).
Tak hanya soal makanan, ia juga kecewa karena tidak bisa bersama teman-temannya yang selama ini mengikuti manasik haji bersama.
Bahkan, ia juga harus terpisah dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang menaunginya.
"Sudah akrab sama yang biasanya bimbingan bareng, sudah janjian nanti kalau di sana bareng-bareng, tapi ya gak bisa mereka berangkat dulu," katanya.
"Pembimbing saya juga kan sudah berangkat yang tanggal 11 itu, terus nanti siapa yang mau bimbing, paling saya sampai sana beliau sudah mau pulang," ucapnya.
Lulus menyayangkan, ibadah haji tahun ini menyisakan banyak masalah.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan evaluasi agar ke depan pelaksanaan ibadah haji tidak lagi bermasalah seperti tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Rusia Gempur Ukraina, Hasil Lobi Telepon Trump-Putin-Zelensky Gagal Total?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar