Waspada Cuaca Ekstrem di Makkah, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia - Kompas - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Waspada Cuaca Ekstrem di Makkah, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Waspada Cuaca Ekstrem di Makkah, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia

682b248fe2789

KOMPAS.com – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda Makkah.

Suhu udara di kota suci itu dalam dua hari terakhir tercatat berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celcius.

Cuaca panas ini diperkirakan akan terus meningkat seiring datangnya musim panas pada Juni mendatang.

“Jumlah jemaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Makkah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203 ribu orang,” ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Kemenag Sebut Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah, Ini Penyebabnya

Menurut Imran, kombinasi antara suhu yang tinggi dan meningkatnya kepadatan jemaah berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kelelahan, dehidrasi, hingga memburuknya kondisi bagi jemaah yang memiliki penyakit bawaan.

Baca juga: Cuaca Panas di Madinah Capai 35 Derajat, Jamaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan

Kasus ISPA meningkat

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, hingga 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah.

ISPA, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi pneumonia, salah satu penyebab utama rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun rumah sakit setempat.

“Penyakit terbanyak yang kami temukan saat ini adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Terdapat juga jemaah yang dirawat karena radang paru, paru kronis, dan jantung koroner. Kami berharap semua jemaah dapat segera pulih agar dapat mengikuti puncak haji,” jelas Imran.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga 18 Mei 2025, sebanyak 28 jemaah telah meninggal dunia, sebagian besar akibat penyakit jantung dan infeksi sistemik yang diperparah oleh menurunnya daya tahan tubuh.

Baca juga: Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Imbauan untuk jemaah

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan, PPIH mengimbau agar jemaah, khususnya lansia dan yang memiliki penyakit kronis, memperhatikan sejumlah hal penting:

  • Istirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib
  • Menghindari keluar hotel pada pukul 10.00–16.00 WAS
  • Memperbanyak minum air, terutama air zamzam, sekitar 200 cc setiap jam saat berada di luar
  • Menggunakan masker bagi yang sedang batuk atau flu
  • Menghindari aktivitas berat seperti umrah sunah, dan fokus pada ibadah ringan di hotel, seperti zikir, tadarus, dan sedekah

Imran juga menyarankan agar lansia dan jemaah disabilitas menggunakan kursi roda saat menjalankan tawaf dan sa’i, serta didampingi oleh jemaah yang lebih sehat atau lebih muda.

“Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kloter minimal seminggu sekali. Minum obat secara teratur dan segera sampaikan bila ada keluhan,” pesan Imran.

PPIH memastikan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan dalam kondisi sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Kasus Covid-19 Naik di Asia Tenggara, Kemenkes: Kondisi di Indonesia Tetap Aman

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages