Jemaah Haji Lakukan Mabit di Muzdalifah dan Mina, Ini Penjelasan Lengkapnya : Kompas

Central Informasi
By -
0

 

Jemaah Haji Lakukan Mabit di Muzdalifah dan Mina, Ini Penjelasan Lengkapnya


KOMPAS.com – Setelah melaksanakan mabit atau bermalam di Muzdalifah, jemaah haji dan mulai bermalam  di Mina. Rangkaian mabit berlangsung 10 Zulhijjah hingga 13 Zulhijjah 1446 H.

Mabit merupakan salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang dilaksanakan setelah wukuf di Arafah.

Musytasyar Dini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, KH M. Ulinnuha, menjelaskan secara rinci mengenai makna dan teknis pelaksanaan mabit, baik di Muzdalifah maupun Mina.

Baca juga: Ini Jadwal Lempar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Hindari Waktu Dilarang

Momen Jemaah Haji Tiba di Mina untuk Lakukan Lempar Jumrah

Makna dan pelaksanaan mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah dilakukan usai wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah atau Kamis, 5 Juni 2025. Pada malam harinya, jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam.

“Pada Kamis, 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijjah, jemaah haji akan wukuf di Arafah. Kemudian malam tanggal 10 Zulhijjah, seluruh jemaah akan bergerak ke Muzdalifah untuk mabit,” ujar KH Ulinnuha, seperti dilansir laman Kementerian Agama.

Mabit di Muzdalifah merujuk pada perintah Allah dalam Al-Qur’an:

Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam.” (QS Al-Baqarah: 198).

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Telah Tinggalkan Muzdalifah pada Jumat Pagi

Menurut Ulinnuha, yang dimaksud dengan Masy’arilharam adalah Muzdalifah. Secara bahasa, kata Muzdalifah berasal dari al-izdilaf yang berarti ijtima’ atau berkumpul.

Dari sisi sejarah, Muzdalifah diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa setelah sekian lama terpisah.

Selama berada di Muzdalifah, jemaah diimbau memperbanyak dzikir dan mulai menyiapkan kerikil untuk lontar jumrah. Meski syarikah telah menyediakan kerikil, jemaah tetap disarankan mengambil kerikil sendiri sebagai bentuk mengikuti sunah Rasul.

Adapun jumlah kerikil yang disiapkan yaitu:

Baca juga: Kemenag Terapkan Murur dan Tanazul untuk Urai Kepadatan di Mina

49 butir untuk jemaah yang mengambil nafar awal

70 butir untuk jemaah nafar tsani

Jemaah juga dianjurkan mengambil lebih sebagai cadangan. Waktu pelaksanaan mabit dimulai sejak malam 10 Zulhijjah hingga menjelang subuh. Namun, secara teknis, pergerakan jemaah akan disesuaikan dengan jadwal dari pihak syarikah.

Mabit di Mina dan lempar jumrah

Setelah menyelesaikan mabit di Muzdalifah, jemaah bergerak menuju Mina. Di tempat ini, jemaah akan melaksanakan lempar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah sebanyak tujuh kali lemparan.

Setelah jumrah Aqabah, jemaah melakukan tahallul awal dengan mencukur atau memotong rambut. Tahallul ini membolehkan jemaah melepas pakaian ihram dan melakukan aktivitas normal, kecuali berhubungan suami istri. Hubungan suami istri baru diperbolehkan setelah tahallul tsani usai melaksanakan tawaf Ifadah.

Jemaah akan kembali ke Mina untuk melanjutkan mabit pada malam 11 dan 12 Zulhijjah. Mereka yang memilih nafar awal akan melontar tiga jumrah (ula, wustha, dan aqabah) masing-masing tujuh kali lemparan pada dua hari tersebut.

Baca juga: Hari Ini Jemaah Haji Lempar Jumrah, Tandai Puncak Ibadah di Mina

Sementara itu, jemaah yang memilih nafar tsani akan melanjutkan mabit hingga malam 13 Zulhijjah dan melakukan lempar jumrah kembali pada hari tersebut.

Akhir dari Rangkaian Wajib Haji
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian mabit dan lempar jumrah, jemaah akan kembali ke hotel masing-masing di Makkah untuk melanjutkan ibadah lainnya.

“Setelah semua mabit dan jamarat selesai, maka jemaah akan kembali ke hotel masing-masing di Makkah,” jelas KH Ulinnuha.

Mabit di Muzdalifah dan Mina merupakan bagian dari wajib haji. Bagi jemaah yang meninggalkannya tanpa uzur, maka diwajibkan membayar dam atau denda sesuai ketentuan fikih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sejumlah Jemaah Haji Indonesia Jalan Kaki ke Mina, Apa Penyebabnya?

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default