Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram - NU online - Opsiinfo9

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram - NU online

Share This

 

Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram

Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari dosa. Karena kelemahan dan sifat lupa yang melekat padanya, pelanggaran terhadap perintah Allah sulit untuk dihindari sepenuhnya. Namun kabar gembiranya, kasih sayang Allah lebih besar daripada murka-Nya. Allah membukakan pintu tobat seluas-luasnya dan menyediakan banyak jalan untuk menghapus dosa. Salah satunya adalah melalui amal kebaikan. Di bulan Muharram yang penuh keutamaan ini mari kita manfaatkan kesempatan untuk mendekat diri kepada-Nya dan meraih ampunan-Nya.


Naskah Khutbah Jumat ini berjudul, “Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram”. Untuk mencetak, silakan klik fitur download berwarna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْغَفُوْرِ الرَّحِيْمِ، الْعَلِيْمِ الْحَكِيْمِ، الْوَاسِعِ الْكَرِيْمِ، الَّذِيْ يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ، وَيَغْفِرُ الذُّنُوبَ بِفَضْلِهِ. نَحْمَدُهُ حَمْدَ الشَّاكِرِينَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ اسْتِغْفَارَ الْمُذْنِبِيْنَ. وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، غَافِرُ الذَّنْبِ، وَقَابِلُ التَّوْبِ، شَدِيْدُ الْعِقَابِ ذُو الطَّوْلِ الْعَظِيمِ. وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ، وَحُجَّةً عَلَى الْخَلْقِ أَجْمَعِينَ، وَدَاعِيًا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحَابَتِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ. أُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، وَقَدْ قَالَ:  وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Segala puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT. Dzat yang telah menganugerahkan kepada kita berbagai macam kenikmatan yang tidak akan pernah terhitung. Dengan kasih sayang-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, menambah amal, dan kembali ke jalan yang diridhai-Nya.

 
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sang pembawa cahaya petunjuk, uswatun hasanah bagi seluruh umat. Semoga kesejahteraan juga tercurah kepada keluarga beliau yang suci, para sahabat beliau yang setia, para tabi'in yang mengikuti jejak mereka dengan penuh keikhlasan, serta para ulama yang telah meneruskan warisan ilmu dan dakwah hingga sampai kepada kita hari ini. 


Khatib berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah sekalian, mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab dengan bertakwa, Allah akan memberikan kita jalan keluar dari setiap masalah dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Ath-Thalaq ayat 2-3:


وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ 


Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Dalam kehidupan ini, tidak ada satu pun di antara kita yang luput dari kesalahan. Sebagai manusia, kita diciptakan dengan tabiat lupa, lemah, dan sering tergelincir dalam dosa, baik yang disengaja maupun tidak. 


Namun, rahmat Allah SWT jauh lebih luas daripada dosa-dosa hamba-Nya. Allah tidak hanya membuka pintu tobat, tetapi juga menyediakan berbagai jalan untuk melebur kesalahan dengan amal-amal kebaikan. 


Salah satu bentuk kasih sayang-Nya yang nyata adalah diberikannya kesempatan untuk memperbaiki diri melalui ibadah-ibadah yang Dia syariatkan. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 114:


اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ


Artinya: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Dalam menguraikan maksud perbuatan-perbuatan baik yang dapat menghapus dosa kesalahan dalam QS. Hud ayat 114 ini, Al-Mawardi dalam kitab An-Nukat wal ‘Uyun (jilid 2, halaman 509) menjelaskannya dengan menggunakan empat definisi.


فِي هَذَا الْحَسَنَاتِ أَرْبَعَةُ أَقَاوِيْلَ أَحَدُهَا: الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ وَالْحَسَنُ وَابْنُ مَسْعُودٍ وَالضَّحَّاكُ. الثَّانِي: هِيَ قَوْلُ سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، قَالَهُ مُجَاهِدٌ، قَالَ عَطَاءٌ: وَهُنَّ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ. الثَّالِثُ: أَنَّ الْحَسَنَاتِ الْمَقْبُولَةَ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ الْمَغْفُورَةَ. الرَّابِعُ: أَنَّ ثَوَابَ الطَّاعَاتِ يُذْهِبُ عِقَابَ الْمَعَاصِي


Artinya: “Dalam menjelaskan makna dari perbuatan baik ini, setidaknya terdapat empat pendapat: Pertama, yang dimaksud dengan hasanat atau perbuatan-perbuatan baik dalam ayat ini adalah shalat lima waktu. Ini adalah pendapat dari Ibnu ‘Abbas, al-Hasan al-Bashri, Ibnu Mas‘ud, dan adh-Dhahhak. Kedua, hasanat adalah dzikir berupa ucapan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Ini adalah pendapat Mujahid. ‘Athā’ menambahkan bahwa dzikir-dzikir itu adalah al-baqiyat as-salihat (amal-amal baik yang kekal). Ketiga, ada pula yang memahami bahwa hasanat yang dimaksud adalah segala amal baik yang diterima oleh Allah. Keempat, sebagian ulama menafsirkan bahwa hasanat adalah pahala dari ketaatan yang mampu menghapus hukuman akibat maksiat.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Setelah kita memahami bahwa amal kebaikan, baik berupa shalat, dzikir, amal yang diterima, maupun ketaatan yang ikhlas, memiliki daya hapus terhadap dosa-dosa, maka sangatlah tepat jika kita menaruh perhatian lebih terhadap bulan Muharram ini. 


Sebab Muharram bukan sekadar awal tahun Hijriah, tetapi juga termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah, semua amal baik dilipatgandakan pahalanya dan larangan melakukan dosa makin diperberat nilainya. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36:


اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ


Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab).”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Mengapa kita harus berusaha meraih ampunan melalui amal kebaikan di bulan Muharram? Sebab di masa ini Allah SWT meningkatkan pahala bagi hamba-hamba-Nya yang mengerjakan kebaikan di dalamnya. Selain itu, segala bentuk kezaliman harus kita tinggalkan. Karena di Asyhurul Hurum, khususnya Muharram, dosa bagi pelakunya akan semakin diperbesar oleh Allah SWT.


Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir pada kitab Tafsirul Qur’anil Azhim (jilid 4, halaman 131), dalam tafsirannya mengenai QS. At-Taubah ayat 36:


إِنَّ الظُّلْمَ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيْئَةً وَوِزْرًا مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهَا، وَإِنْ كَانَ الظُّلْمُ عَلَى كُلِّ حَالٍ عَظِيمًا، وَلَكِنَّ اللّٰهَ يُعَظِّمُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ


Artinya: “Sesungguhnya kezaliman di bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab) itu lebih besar dosa dan bebannya daripada kezaliman di luar bulan-bulan itu. Meskipun kezaliman pada dasarnya sudah merupakan dosa besar dalam segala keadaan, namun Allah membesarkan (mengagungkan) perkara tertentu dari urusan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan syariat adalah jalan penghapus dosa yang dijanjikan oleh Allah. Di bulan Muharram ini, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan, setiap amal dilipatgandakan pahalanya dan setiap maksiat diperberat dosanya. 


Maka, perbanyaklah shalat, dzikir, puasa, dan amal saleh lainnya. Jadikan momen ini sebagai awal tahun hijriah yang penuh tobat, penuh amal, dan penuh harap akan ampunan Allah SWT.


بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Ustadz Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here