Skip to main content

Ad Code

728
728

MUI Gelar Program Pekan Makan Bergizi untuk Dua Pesantren di Jakarta - MUI

 MUI Gelar Program Pekan Makan Bergizi untuk Dua Pesantren di Jakarta

MUI - Majelis Ulama Indonesia - MUI - Majelis Ulama Indonesia

JAKARTA, MUI.OR.ID – Dalam rangka memperingati Milad Emas ke-50, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) menyelenggarakan program Pekan Makan Bergizi di dua pondok pesantren di Jakarta. 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang serta mendukung upaya pemerintah dalam mencetak generasi muda Indonesia yang sehat dan berkualitas.

Ketua MUI Bidang PRK, Prof Amany Lubis, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian MUI terhadap kesehatan santri dan siswa madrasah. 

“Ini bukan program makan gratis seperti yang sedang digagas pemerintah, tapi ini adalah program makan bergizi dan sehat” tegas Prof. Amany kepada MUIDigital, Jum'at (25/7/2025).

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan bagian dari program makan gratis pemerintah, melainkan murni inisiatif MUI yang bertujuan memberi makanan bergizi dan sehat kepada para santri.

Adapun dua lokasi pelaksanaan program ini adalah Pondok Pesantren Al-Jihad Salahuddin Al-Ayyubi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Pondok Pesantren Ash-Shidiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat.

Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Al Jihad pada hari Kamis. Secara rutin, dengan konsep "Jumat Berkah", sesuai permintaan pesantren dengan sponsor utama Rumah Zakat Indonesia. Sementara itu, di Ash-Shidiqiyah, program dilaksanakan selama sepekan penuh dengan pembagian makanan bergizi sekitar 400 porsi per hari dan dimasak langsung oleh pihak pesantren.

“Kita ingin menanamkan pemahaman pentingnya makanan yang halalan thayyiban, bukan hanya enak dan kenyang, tetapi juga sehat dan halal,” lanjut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Prof Amany menjelaskan bahwa makanan yang disajikan telah memenuhi standar gizi seimbang dan prinsip halal thayyib.

Kegiatan ini juga menjadi momentum edukatif untuk memberi pemahaman kepada para santri, guru, serta pengelola pesantren mengenai pentingnya memperhatikan asupan makanan yang sehat. 

“Santri dan siswa madrasah harus menjadi generasi yang kuat secara akidah dan kuat secara fisik,” ujar Prof Amany.

Ia menyebutkan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan serius dalam kesehatan remaja, mulai dari kasus anemia, obesitas, hingga diabetes yang ditemukan pada usia muda akibat pola makan yang tidak tepat.

Pelaksanaan program ini didukung oleh sejumlah mitra MUI, di antaranya Rumah Zakat Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pelindo, Baznas, dan Bazis DKI Jakarta. 

Selain pemberian makan, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari instansi pemerintah seperti Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, dan kementerian terkait lainnya, sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi antara MUI dan pemerintah dalam menyehatkan generasi bangsa.

Melalui program ini, MUI ingin menegaskan bahwa peranannya bukan hanya dalam ranah fatwa, tetapi juga dalam memberikan pelayanan langsung kepada umat. 

“Santri dan siswa madrasah adalah generasi penerus bangsa. Mereka harus kuat secara akidah dan sehat secara fisik. Inilah kontribusi MUI sebagai mitra umat dan mitra pemerintah,” pungkas Prof Amany. (Miftahul Jannah/Azhar)


Tags: Milad MUI ke-50

Posting Komentar

0 Komentar

Update

728