Berkaca Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Cek Seluruh Bangunan Pesantren di Wilayahnya - Kompas, l

Central Informasi
By -
0

 

Berkaca Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Cek Seluruh Bangunan Pesantren di Wilayahnya

Kompas.com, 9 Oktober 2025, 11:15 WIB
Lihat Foto

KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di wilayahnya untuk melakukan pendataan dan pengecekan menyeluruh terhadap bangunan pondok pesantren (ponpes).

Langkah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 September lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami menegaskan bahwa pembangunan apa pun harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang matang agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Nanang, seperti dikutip Antara, Rabu (8/10/2025).

“Dari sekian banyak bangunan, masih ditemukan sejumlah pondok yang tidak memenuhi standar konstruksi, dan hal ini sangat memprihatinkan," lanjutnya.

Perketat Pengawasan Pemda, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Bisa Diberhentikan

Menurutnya, keselamatan santri dan masyarakat menjadi prioritas utama.

Oleh karena itu, Polda Jawa Timur akan meninjau kembali seluruh bangunan ponpes di wilayah ini.

“Langkah ini akan kami lakukan bersama pemerintah daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan tim ahli untuk melakukan risk assessment atau penilaian risiko terhadap kelayakan bangunan,” terangnya.

“Jika ditemukan gedung yang tidak layak, maka akan dilakukan perbaikan atau penutupan sementara,” ujarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nanang menegaskan bahwa selain aspek teknis, penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang lalai atas standar pembangunan ponpes juga menjadi prioritas.

"Setiap orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Oleh karena itu, siapa pun yang terbukti bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban hukum sesuai ketentuan yang berlaku," kata Nanang.

Selanjutnya, ia mengatakan, seluruh proses pemeriksaan dan penindakan terkait bangunan ponpes akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur, sesuai prinsip bahwa Indonesia adalah negara hukum.

Ia berharap semua pihak, baik pengelola pondok, pemerintah daerah, maupun masyarakat, aktif memastikan setiap bangunan pendidikan keagamaan memenuhi standar keselamatan konstruksi.

"Kami berharap seluruh pihak memperbaiki sistem perencanaan dan pengawasan agar keselamatan santri dan masyarakat terjamin," tandasnya.

Hingga Rabu (8/10/2025) pukul 19.00 WIB, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melaporkan jumlah korban akibat bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny mencapai 165 orang, dengan lima bagian tubuh belum teridentifikasi.

Korban meliputi tiga pasien rawat inap, 100 pasien yang telah pulang, satu korban yang pulang tanpa perawatan, dan 61 orang meninggal dunia.

Selain Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dan Dinas Kesehatan Jatim, penanganan jenazah korban tragedi Ponpes Al Khoziny juga dibantu oleh Tim NU Peduli Al-Khoziny.

Tim ini membantu pemulasaran jenazah, mulai dari menyucikan, mengkafani, melakukan shalat jenazah, hingga pengantaran jenazah menggunakan mobil ambulans Lazisnu ke rumah duka, serta melaksanakan tahlil dan doa bersama setiap malam.

Tim NU Peduli Al-Khoziny yang bertugas di RS Bhayangkara Polda Jatim terdiri dari NU CARE-Lazisnu, LPBI, LKNU, RMI, dan CBP IPNU dari PWNU dan PCNU Surabaya/Sidoarjo.

  • 5

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default