Dugaan Keracunan MBG di Martapura, Habib Umar Dorong Investigasi Total - Radio SmartFM
Banjarmasin, radiosmart.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Habib Umar Hasan Alie Bahasyim, mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Banjar.
Keracunan diduga terjadi usai anak-anak dari sejumlah sekolah di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), belum lama tadi.
Dari informasi yang didapat, ada sekitar 91 siswa yang mendapat perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
“Kami sepakat bahwa investigasi hingga pengusutan harus dilakukan. Jangan sampai tujuan mulia program MBG justru tercoreng oleh kelalaian dalam proses pengolahan maupun penyajian makanan,” tuturnya.
Politikus dari PKS itu juga memberikan apresiasi atas langkah sigap petugas di RSUD Ratu Zalecha, dalam memberikan perawatan kepada anak-anak yang mengalami keracunan.
Ia menekankan bahwa program MBH harus tetap berjalan sesuai dengan tujuan awal, yakni menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi para siswa.
Namun tentunya harus dengan pengawasan yang ketat terhadap seluruh tahapannya. Mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan makanan, pengemasan sampai proses distribusi.
“Pihak katering harus memahami mekanisme pengolahan makanan yang baik dan sesuai standar. Selain itu, tenaga pendamping kesehatan dan ahli gizi wajib bekerja secara profesional agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang,” tambah Habib Umar.
Kasus dugaan keracunan massal di Kota Martapura terjadi di beberapa sekolah. Yakni di MI Assalam, MTs Assalam, SMA IT Assalam, SDN 1 Pasayangan dan SDN Tungkaran.
Dugaan sementara, ada kandungan nitrat pada menu yang disajikan saat itu, yakni pada nasi kuning dan sayur.
Polres Banjar sudah melakukan penyitaan sampel makanan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Tungkaran, Martapura, untuk uji laboratorium.
Untuk sementara waktu, SPPG tersebut dihentikan operasionalnya hingga kasus tersebut tuntas dilakukan investigasi.
