Ketika Putin Akui Rudal Rusia Jatuhkan Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang - SINDOnews

Dunia Berita
By -
0

 

Ketika Putin Akui Rudal Rusia Jatuhkan Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang

Jum'at, 10 Oktober 2025 - 07:15 WIB

Presiden Vladimir Putin (kanan), untuk pertama kalinya, akui rudal Rusia berperan dalam jatuhnya penerbangan Azerbaijan Airlines yang tewaskan 38 orang pada 2024. Foto/Sputnik/Grigory Sysoev
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk pertama kalinya, mengakui bahwa rudal militer negaranya berperan dalam jatuhnya penerbangan Azerbaijan Airlines pada tahun 2024. Dia menyebut insiden yang menewaskan 38 orang itu sebagai tragedi.

Penerbangan Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya, setelah dialihkan dari pendaratan terjadwal di kota Grozny, Rusia selatan.

Dalam pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada hari Kamis, Putin mengatakan Rusia telah mengerahkan dua rudal untuk menghancurkan pesawat nirawak Ukraina pada pagi hari kejadian, dan bahwa rudal tersebut meledak "beberapa meter jauhnya" dari pesawat penumpang Azerbaijan tersebut.

Baca Juga: Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang

"Dua rudal yang ditembakkan tidak langsung mengenai pesawat. Jika itu terjadi, pesawat itu akan jatuh di tempat," kata Putin, seperti dikutip dari AFP, Jumat (10/10/2025).

Menurut Putin, pengendali lalu lintas udara Rusia menyarankan pilot untuk mencoba mendarat di kota Makhachkala, Rusia, tetapi ia malah mencoba mendarat di bandara asalnya dan kemudian di Kazakhstan, tempat pesawat itu jatuh.

"Rusia akan melakukan segala yang diperlukan dalam kasus tragis seperti ini untuk memberikan kompensasi, dan tindakan semua pejabat akan dinilai secara hukum," ujarnya.

Aliyev sebelumnya menuduh Rusia berusaha menyembunyikan penyebab sebenarnya dari kecelakaan itu.

Pada hari Kamis, dia berterima kasih kepada Putin karena telah memberikan informasi terperinci tentang tragedi tersebut, menurut pernyataan Kremlin.

Pernyataan awal dari badan transportasi udara Rusia menunjukkan bahwa pesawat Embraer 190 tersebut terpaksa dialihkan setelah menabrak burung.

Penanganan Rusia atas insiden tersebut secara dramatis memperburuk hubungan dengan Azerbaijan, negara pasca-Soviet yang kaya minyak dan secara historis memiliki hubungan dekat dengan Moskow.
(mas)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default