Sejarah Haul Habib Ali Jadi Agenda Tahunan di Solo, Mengenang Wafatnya Sang Ulama Kharismatik - Tribunsolo

Central Informasi
By -
0

 

Sejarah Haul Habib Ali Jadi Agenda Tahunan di Solo, Mengenang Wafatnya Sang Ulama Kharismatik - Tribunsolo.com

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono


Sejarah Haul Habib Ali Jadi Agenda Tahunan di Solo, Mengenang Wafatnya Sang Ulama Kharismatik
TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin
POTRET HAUL SOLO - Nasi Kebuli sajian khas Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di depan Masjid Ar-Riyadh, Rabu (23/10/2024). Beginilah sejarah Haul Habib Ali jadi agenda tahunan di Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setiap tahun, di bulan Rabiul Akhir, Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah sebuah acara keagamaan yaitu Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi atau yang dikenal luas sebagai Haul Solo.

Acara ini bukan hanya sekadar peringatan biasa, melainkan sebuah tradisi yang mengikat umat Islam dari berbagai daerah bahkan mancanegara untuk berkumpul dan mengenang jasa serta perjuangan seorang ulama karismatik dari Yaman.

Untuk tahun ini, rangkaian acara Haul Habib Ali di Solo akan dimulai 9 Oktober 2025 dan berakhir pada 13 Oktober 2025.

Sebelum acara puncak, acara akan diisi dengan pengajian, qasidah, doa, hingga pembacaan kitab. 

Apa Itu Haul Solo?

Haul Solo merupakan acara rutin yang digelar untuk memperingati wafatnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, seorang ulama besar yang dikenal luas atas karya dan ajarannya, terutama kitab maulid yang berjudul Simtud Durar.

Kegiatan haul ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dengan puncak acara diadakan di Masjid Ar-Riyadh, yang terletak di Jalan Kapten Mulyadi, Kecamatan Pasar KliwonSolo.

Rekomendasi Untuk Anda
300 Kambing Disembelih, 5 Ton Beras Dimasak! Inilah Sajian yang Dihidangkan di Haul Habib Ali Solo

Dalam peringatan ini, masyarakat muslim berkumpul untuk melaksanakan salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, mengadakan ceramah agama, serta sholawatan sebagai bentuk penghormatan dan doa.

Sejarah Singkat Haul Solo

Peringatan Haul Solo tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Beliau lahir di Yaman pada tahun 1259 H (1839 M) dan wafat pada 1333 H (1913 M).

Selain dikenal sebagai ulama karismatik, Habib Ali juga adalah penyusun kitab maulid Simtud Durar yang telah tersebar luas dan dibaca di berbagai negara seperti Hadramaut, Indonesia, dan Afrika.

Setelah wafatnya Habib Ali, putranya, Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, yang hijrah ke Indonesia, khususnya menetap di Solo, menjadi inisiator dan penyelenggara haul tersebut.

Habib Alwi memilih Solo karena komunitas orang-orang Hadramaut dari Seiwun, tempat asal mereka, sudah banyak menetap di sana.

Beliau juga mendirikan Masjid Riyadh di Solo pada tahun 1355 H, sebagai tempat beribadah dan pusat kegiatan keagamaan.

Mengapa Haul Solo Begitu Istimewa?

Haul Solo bukan hanya sekadar peringatan kematian seorang ulama, melainkan sebuah perayaan spiritual yang menjadi magnet bagi ribuan umat Islam dari dalam dan luar negeri.

Jemaah yang hadir tidak hanya berasal dari seluruh penjuru Indonesia, tapi juga dari negara-negara seperti Yaman, Singapura, dan Afrika.

Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan penghormatan terhadap Habib Ali Al-Habsyi di dunia Islam.

Sosok Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

Habib Ali lahir dari keturunan mulia yang bersambung langsung kepada Rasulullah SAW.

Sejak usia dini, beliau telah menguasai ilmu agama dan menjadi pengajar yang dihormati.

Selain membangun Masjid Riyadh di Seiwun, beliau juga mendirikan ribath atau pondok pesantren untuk menampung para penuntut ilmu dari berbagai daerah.

Kitab Simtud Durar yang beliau ciptakan pada tahun 1327 H hingga kini menjadi rujukan penting dalam pembacaan maulid di berbagai belahan dunia.

Setelah wafatnya Habib Alwi pada tahun 1953, tradisi dan kepemimpinan Masjid Riyadh dipegang oleh putra tertuanya, Habib Anis.

Haul yang digelar di Solo kini menjadi agenda tahunan yang terus dijaga kelestariannya.

Makam keluarga Habib Ali yang terletak di kompleks Masjid Riyadh juga menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi para jemaah.

(*)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default