Tiada Ilmu Tanpa Adab, Ini 10 Adab Murid Menurut Imam Ghazali
Selasa, 21 Oktober 2025 | 08:37 WIB
Penulis
Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, hubungan antara murid dan guru kerap mengalami pergeseran makna. Tak sedikit yang kini mulai meremehkan peran guru termasuk ustadz bahkan kiai, seolah keberhasilan bisa dicapai tanpa bimbingan dan ilmu dari mereka.
Padahal dalam tradisi keilmuan manapun, adab murid terhadap guru adalah fondasi utama keberkahan ilmu. Tak akan lahir murid yang benar-benar sukses tanpa ketulusan menghormati gurunya, dalam hal ini kerap kita sebut adab.
Dilansir NU Online, Imam al-Ghazali telah menjelaskan adab-adab murid terhadap gurunya dalam risalah berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali sebagai berikut:

Baca Juga
Ingin Mendapatkan Keberkahan Ilmu? Berikut Adab Santri kepada Kiai
آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.
Artinya, “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, 'Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda', tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.” (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431).

Berdasarkan kutipan di atas, adab murid terhadap gurunya dapat diuraikan menjadi 10 hal berikut:
1. Mendahului mengucap salam
Seorang murid hendaknya lebih dulu mengucap salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar.
2. Tidak banyak berbicara di hadapan guru
Dalam hal ini, banyak berbicara berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya. Jika hal ini dilakukan di hadapan guru, maka bisa menimbulkan kesan seolah-seolah murid lebih tahu dari pada gurunya.
Baca Juga
Memahami tentang Akhlak dan Adab
3. Berdiri ketika guru berdiri
Saat guru sedang berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Begitu pula saat guru duduk sebaiknya murid juga duduk.
4. Tidak menyangkal perkataan guru
Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru.
Hendaknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu.
5. Tidak bertanya ke teman saat guru masih di majelis
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas atau majelis taklim, murid hendaknya bertanya kepada guru jika ada hal yang belum jelas, alih-alih kepada teman satu majelisnya.
Baca Juga
Guru Ngaji Punya Kebaikan yang Terus Mengalir
6. Tidak cengengesan saat berbicara kepada guru
Guru tidak sama dengan teman, maka perilaku terhadap guru tidak bisa disetarakan dengan teman. Seorang murid harus menempatkan guru lebih tinggi dari teman sendiri, sehingga saat berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau bersenyum yang berlebihan (cengengesan).
7. Tidak terang-terangan bersikap kontra dengan guru
Dalam beberapa hal, bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak.
Saat hal ini terjadi, lebih baik murid meminta pendapat sang guru tentang pendapatnya yang berbeda. Cara ini lebih sopan dari pada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman.
8. Tidak menarik pakaian guru saat berdiri
Saat guru dalam kondisi lemah dan membutuhkan bantuan saat hendak berdiri, murid tidak boleh menarik baju guru sekalipun untuk memberikan bantuan.
Alih-alih menarik baju guru, hendaknya murid membantu dengan cara berjongkok kemudian menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri.
9. Tidak saat guru masih di perjalanan
Jika ada suatu hal yang ingin ditanyakan kepada guru, terlebih jika itu menyangkut pribadi guru, hendaknya murid tidak menanyakan hal itu saat guru masih di perjalanan, melainkan bertanya saat guru telah sampai di rumah.
10. Tidak banyak bertanya saat guru sedang lelah
Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik, misalnya. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat untuk memulihkan stamina.