Banyak Jalan Menuju Surga: Jalan Kebaikan yang Tak Terhingga
Banyak Jalan Menuju Syurga
Islam adalah agama yang meluaskan makna kebaikan. Tidak terbatas pada sedekah dengan harta, atau ibadah yang tampak megah di hadapan manusia. Bahkan gerakan kecil, ucapan sederhana, atau niat tersembunyi bisa menjadi sedekah di sisi Allah ﷻ.
Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap ruas tulang manusia wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah. Menyuruh kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat salat duha mencukupi semuanya.” (HR. Muslim)
Hadis ini membuka mata kita: bahwa Allah tidak menutup pintu pahala hanya bagi yang berharta. Bahkan ucapan lirih “Subhanallah” yang keluar dari hati yang sadar sudah Allah catat sebagai amal sedekah. Begitu luas kemurahan Allah, hingga setiap ruas tubuh Allah beri kesempatan untuk berbuat baik.
Kebaikan Kecil yang Sering Terlupa
Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa beliau melihat seluruh amal umatnya—yang baik maupun yang buruk. Di antara amal terbaik yang beliau dapati adalah menyingkirkan duri dari jalan, sedangkan di antara yang paling buruk adalah meludah di masjid tanpa menguburnya. (HR. Muslim)
Tampak sederhana, tetapi di balik perbuatan kecil itu tersembunyi cermin hati manusia. Yang pertama adalah tanda kasih pada sesama, sedang yang kedua tanda lalai terhadap kehormatan rumah Allah. Dua hal sepele, namun menunjukkan siapa kita sebenarnya.
Keadilan Allah untuk yang Tidak Berharta
Pernah suatu kali, para sahabat miskin mengeluh kepada Rasulullah ﷺ,
“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala besar. Mereka salat sebagaimana kami salat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian sesuatu yang bisa kalian jadikan sedekah? Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah; amar makruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan pada hubungan suami istri pun ada sedekah.”
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bila seseorang menyalurkan syahwatnya ia mendapat pahala?”
Beliau menjawab: “Tidakkah jika ia menyalurkannya pada yang haram maka ia berdosa? Maka demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal, ia mendapat pahala.” (HR. Muslim)
Lihatlah betapa lembutnya keadilan Allah. Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk merasa tidak bisa berbuat baik. Bahkan kesenangan yang halal pun bisa menjadi ibadah, jika kita iringi dengan niat yang benar.
Jangan Remehkan Kebaikan
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Jangan engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun hanya dengan menampakkan wajah ceria kepada saudaramu.” (HR. Muslim)
Dan beliau mengingatkan pula para wanita muslimah:
“Wahai para wanita muslimah, janganlah seorang tetangga meremehkan pemberian tetangganya, sekalipun hanya sepotong kaki kambing.” (Muttafaq ‘alaih)
Kebaikan tidak diukur dari besarnya harta ayau benda yang kita sedekahkan, tetapi dari ketulusan hati yang mengiringinya. Sepotong senyum, seiris daging, atau sekadar sapaan ramah—semuanya punya bobot di sisi Allah, jika dilakukan dengan kasih.
Penutup
Dari setiap hadis ini, kita belajar bahwa amal tidak ditentukan oleh besar kecilnya, tetapi oleh keikhlasan yang menyertai. Tidak ada kebaikan yang sia-sia, sekalipun hanya mengucap “Alhamdulillah” dengan sepenuh hati.
Di sisi Allah, setiap detak hati yang ingat, setiap tangan yang menolong, setiap langkah yang menjauhkan diri dari dosa—semuanya adalah jalan menuju rahmat.
Dan sesungguhnya, di antara tanda orang yang dicintai Allah adalah yang masih mau berbuat baik, sekalipun tak ada yang melihat.
Kunjungi juga akun media sosial Pondok Lirboyo
