Bantu Korban Bencana Alam, PBNU Luncurkan Solidaritas 1 Juta Keluarga NU - NU Online

Central Informasi
By -
0

 

Bantu Korban Bencana Alam, PBNU Luncurkan Solidaritas 1 Juta Keluarga NU 

NU Online  ·  Selasa, 9 Desember 2025 | 15:15 WIB

Bantu Korban Bencana Alam, PBNU Luncurkan Solidaritas 1 Juta Keluarga NU 

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (9/12/2025). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meluncurkan program Solidaritas 1 Juta Keluarga NU untuk Korban Bencana Alam. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga

Ulama Aceh Desak Presiden Tetapkan Banjir Sumatra sebagai Bencana Nasional


"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahimallahumma shalli 'ala Muhammad, kita luncurkan platform filantropi.nu.or.id," ujar kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.


Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU telah berpikir untuk memperhatikan dampak bencana alam secara komprehensif. Karenanya, PBNU mengoordinasikan bukan hanya infrastruktur organisasi di titik bencana, tapi juga di daerah sekitarnya. 

Baca Juga

Banjir Sumatra, Negara Harus Audit Izin hingga Moratorium Penebangan Hutan


"Dukungan penanggulangan dampak bencana dibutuhkan partispasi masyarakat luas," katanya.


Oleh karena itu, program Solidaritas 1 Juta Keluarga NU untuk Korban Bencana Alam melalui platform filantropi.nu.or.id diluncurkan sebagai ikhtiar menggerakkan seluruh lapisan nahdliyin dalam bahu-membahu bersama menangani bencana. NU berusaha berkontribusi besar, menggerakkan potensi NU secara lebih luas.

Baca Juga

Banjir Sumatra dan Hikmah yang Perlu Kita Renungi


Program solidaritas ini, jelas Gus Yahya, bertujuan memobilisasi keluarga NU untuk ikut berpartisipasi menyumbang bagi penanggulangan bencana, yakni Rp20 ribu  per keluarga. Pun murid-murid di sekolah Ma'arif yang berjumlah sekitar 14.000 orang juga didorong untuk bisa berpartisipasi. Gus Yahya juga menyebut anggota GKMNU yang terdata sebagai modal untuk itu berjumlah lebih dari 1 juta.


Sebagaimana diketahui, dampak bencana telah memutuskan korban  dengan dunia luar, seperti transportasi maupun komunikasi. NU Peduli bergerak melalui sejumlah lembaga dan badan otonom NU, khususnya Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah NU (LAZISNU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU).


Gus Yahya juga menyampaikan bahwa penanganan bencana di Sumatra ini membutuhkan mobilisasi sumber daya yang besar dan kuat mengingat skala bencana berat. "Masyaallah sudah digambarkan korbannya, ada kampung hilang sama sekali," ujarnya.


Dalam empat tahun terakhir ini, PBNU menjalankan konsolidasi sedemikian rupa menjangkau sehingga bisa melakukan mobilisasi nasional.


"Insyaallah dengan konstruksi yang terbangun kita lebih mudah, kesulitannya jauh lebih sedikit di masa lalu untuk menjangkau infrastruktur NU sampai ke basis ranting," katanya.


Selain kepengurusan wilayah di tingkat provinsi dan cabang di kabupaten/kota, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU memiliki 7 ribu Majelis Wakil Cabang (MWC) dan 61 ribu ranting dari 80 ribu desa.


"Semuanya sudah masuk ke dalam sistem terpusat melalui PBNU, sehingga gerakan ini bisa kita eksekusi dengan melibatkan partisipasi luas khususnya warga NU di basis," katanya.


Sementara itu, Sekretaris PP LAZISNU Moesafa menyampaikan bahwa seluruh lembaga dan badan otonom di bawah NU memberikan peran serta penanganan dengan pendirian posko di setiap provinsi dan sejumlah kabupaten.


"Sampai kemarin, kita sudah melakukan beberapa hal, mulai distribusi bantuan maupun pendampingan para korban melalui posko-posko yang ada," katanya.


Ia juga menyampaikan bahwa NU Peduli telah menyalurkan bantuan warga NU dengan nilai Rp225 juta. Pihaknya pun terus melakukan penggalangan dan sampai saat ini sudah terkumpul Rp566 juta.


Anggota LPBINU Kurniasih Zulhadji menyampaikan bahwa LPBINU telah melakukan pengobatan gratis sampai ke tingkat ranting bersama PWNU Sumatra Utara. Secara khusus, LPBINU juga menjadi bagian dari penyaluran bantuan khusus untuk urusan keperempuanan dan anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.


"Psikososial support untuk anak dan perempuan," katanya.


LPBINU juga bersama program Siap Siaga pemerintah Australia, memilih lima lokus di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Barat, Padang Sidempuan, dan Agam untuk menyalurkan bantuan Rp2 miliar di lokasi bencana.

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default