Pesan Gus Baha soal Azab Perusak Alam Viral Lagi Usai Cak Imin Serukan Taubat Ekologi - Viva

Berbagi Informasi
By -
0

 

Pesan Gus Baha soal Azab Perusak Alam Viral Lagi Usai Cak Imin Serukan Taubat Ekologi

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:57 WIB
Oleh :


:

    Muhaimin Iskandar

    Share :

    Jakarta, VIVA – Pesan ulama karismatik KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha terkait pentingnya menjaga alam kembali viral di tengah munculnya seruan taubat ekologi oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

    Baca Juga :

    Cak Imin menyerukan pentingnya taubat ekologis sebagai sikap moral kolektif untuk menghentikan laju kerusakan lingkungan atas bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    Sementara itu, Gus Baha sebelumnya juga berkali-kali telah mengingatkan pentingnya menjaga alam.

    Baca Juga :

    Dalam video berdurasi 2 menit 30 detik yang kembali viral di media sosial memperlihatkan Gus Baha menguraikan ayat-ayat Al-Qur’an yang memperingatkan manusia agar tidak congkak dan tidak merusak bumi.

    Video yang diunggah akun Instagram nahdliyyinbersatu itu langsung menjadi rujukan banyak pihak, mengingat relevansinya dengan situasi Indonesia saat ini.

    Baca Juga :

    Dalam video tersebut, Gus Baha menafsirkan pesan kuat dari Surat Al-Mulk (Tabarak) ayat 17, yang mengingatkan manusia tentang bahaya besar akibat kerusakan alam.

    “Kenapa surat Tabarak spesial? Di situ manusia diingatkan oleh Allah Ta’ala. Kok kamu hidup di bumi tenang-tenang saja, bisa saja bumi ini tamur. Tamur itu likuifaksi, bumi bergelombang, bergeliat, lalu menimpa manusia," kata Gus Baha dalam video tersebut dikutip Kamis, 4 Desember 2025.

    Ia juga mengingatkan potensi bencana lain seperti benda langit yang bisa jatuh ke bumi, serta bagaimana tanah bisa kehilangan kemampuan menyerap air akibat perilaku manusia. Semua itu, kata Gus Baha, menunjukkan betapa pentingnya manusia berhati-hati dalam mengelola lingkungan.

    “Dengan peringatan Allah seperti ini, orang disuruh hati-hati mengelola bumi. Makanya saya senang kalau ada gerakan-gerakan menyelamatkan bumi. Kata ulama, takhallaqu bi akhlaqillah—berakhlaklah seperti akhlaknya Allah,” tambahnya.

    Lebih jauh, Gus Baha mengutip ayat lain tentang karakter orang yang merusak lingkungan:

    “Allah mengkritik orang yang jahat dan tidak baik. Firman-Nya: وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ. Ciri utama orang tidak baik itu yang merusak tanaman, merusak tumbuhan, dan merusak populasi.”

    Seruan kolektif dari para tokoh, baik dari unsur politik maupun keagamaan, menegaskan bahwa taubat ekologi bukan sekadar slogan religius, melainkan panggilan moral untuk mengubah cara pandang terhadap alam. 

    Di tengah meningkatnya frekuensi bencana, kesadaran ekologis menjadi agenda mendesak bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Posting Komentar

    0 Komentar

    Posting Komentar (0)
    6/related/default