Tak Hanya di Indonesia, Bubur Asyura Juga Jadi Tradisi bagi Muslim di Thailand Selatan Halaman all - Kompas - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Tak Hanya di Indonesia, Bubur Asyura Juga Jadi Tradisi bagi Muslim di Thailand Selatan Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

Tak Hanya di Indonesia, Bubur Asyura Juga Jadi Tradisi bagi Muslim di Thailand Selatan Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Bubur asyura adalah bubur yang terbuat dari nasi, dicampur dengan kacang-kacangan dan berbagai bahan lainnya.

Bubur asyura menjadi salah satu tradisi masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dalam menyambut hari asyura atau tanggal 10 Muharam pada kalender Hijriah.

Selain di tanah air, tradisi bubur asyura juga dikenal di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, bahkan oleh masyarakat muslim di Thailand.

Baca juga: Sambut Satu Suro, Ini 5 Tradisi yang Dilakukan Masyarakat Jawa

Masyarakat Pattani, Thailand Selatan juga memiliki tradisi membuat bubur asyura, yang disebut bubur sura, untuk menyambut tahun baru Islam.

Pattani merupakan wilayah di Thailand Selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan berbangsa Melayu Patani.

Mereka juga memiliki tradisi untuk membuat bubur asyura dalam menyambut tahun baru Islam atau tanggal 10 Muharam.

Baca juga: Tradisi Halalbihalal di Indonesia, Berikut Sejarah dan Maknanya


Tradisi bubur asyura di Thailand

Membuat bubur asyura atau bubur sura merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat muslim Pattani, Thailand Selatan pada setiap tahunnya.

Menurut jurnal bertajuk Keindahan Ritual Bubur Sura pada Bulan Muharram di Pattani
Thailand Selatan
, tradisi tersebut merupakan warisan dari leluhur masyarakat Pattani, Thailand Selatan.

Itu bertujuan untuk menyambut tahun baru Islam. Biasanya tradisi ini dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharam, yakni bulan pertama pada kalender Islam atau Hijriah.

Baca juga: Latar Belakang dan Makna Tradisi Takbiran Saat Malam Lebaran

Tradisi ini dilakukan secara berbeda di setiap provinsi dan setiap tempat, ada yang dilakukan hanya dengan keluarga dan ada yang dilakukan secara umum bersama masyarakat lain.

Tradisi membuat bubur asyura biasanya diadakan dalam acara lomba antar-kabupaten di Pattani, yang dimulai oleh tuan acara atau kiyai di tempat itu.

Kadang-kadang tradisi bubur asyura tidak hanya dilakukan pada tanggal 10 Muharram tetapi selama sebulan pada bulan Muharram.

Selain menyambut Tahun Baru Islam, tradisi bubur asyura atau bubur sura di Pattani, Thailand Selatan juga menjadi gambaran kebersamaan dan kerja sama masyarakatnya.

Baca juga: Melihat Ragam Tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia...

Tradisi bubur asyura di Indonesia

Sejumlah warga Banda Aceh mengaduk bubur asyura saat pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) belanga terbesar dalam Sambot Muharram Raya di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (13/7/2024).

Lihat Foto

Di Indonesia sendiri, tradisi bubur asyura dilakukan oleh masyarakat di sejumlah daerah. Maknanya sama yakni untuk menyambut hari Asyura atau 10 Muharam.

Dilansir dari Kompas.com (16/7/2024), Di Siak, Riau, ada tradisi memasak dan makan bubur bersama masyarakat yang dipertahankan sampai saat ini.

Tradisi sedekah bubur asyura dimulai pada masa Kesultanan Siak ke-11 dan dilanjutkan setiap tanggal 10 Muharram setiap tahunnya.

Masyarakat Aceh Besar juga memaknai bulan Muharram dengan melakukan tradisi memasak bubur asyura sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Baca juga: 12 Tradisi Imlek Beserta Maknanya, dari Menggantung Lampion dan Memasang Karakter Fu

Masyarakat Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar misalnya, melaksanakan tradisi bubur asyura setiap tanggal 10 Muharam.

Pada momen yang sama, umat Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan juga menggelar tradisi serupa.

Biasanya warga berkumpul di pagi hari, terutama kaum hawa, untuk memasak bubur khas tersebut. Sementara para pria menyiapkan kompor dan wajan, serta menguliti daging ayam.

Nantinya bubur tersebut akan dibagikan dan dinikmati di rumah masing-masing. Bagi mereka yang berpuasa Asyura, maka bubur ini akan menjadi hidangan buka puasa.

Di Jawa tradisi ini dikenal dengan nama bubur suro, diadaptasi dari kata Asyura atau 10 Muharram. Penamaannya hampir sama dengan tradisi warga Pattani, Thailand Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages