Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan - NU Online

Share This

 

Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh dengan keberkahan. Setiap amal ibadah yang manusia kerjakan di dalamnya akan terhitung berlipat ganda di hadapan Allah SWT. Selain terkenal sebagai bulan puasa, ulama sepakat bahwa Ramadhan juga merupakan momen tepat untuk meningkatkan kepedulian sosial. Oleh karena itu, sebelum tiba masanya, sebaiknya kaum muslimin mempersiapkan dirinya dengan baik untuk memaksimalkan ibadah di bulan tersebut.


Naskah Khutbah yang berjudul, “Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan” mengajak kaum muslimin untuk meningkatkan kepekaan sosial sebelum tibanya bulan suci Ramadhan. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا مِنْ أُمَّةِ الإِسْلَامِ وَ اَمَرَنَا باِلتَّعَاوُنِ عَلَى البِرِّ وَ التَّقْوَى وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ إِتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى  فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ  

Jamaah kau muslimin yang dirahmati oleh Allah

Khatib berpesan untuk diri sendiri dan jamaah sekalian, mari bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan selalu berusaha mencari cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya agar kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 35 dijelaskan:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung."


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah

Bulan suci Ramadhan adalah sebuah momentum tepat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT secara menyeluruh. Di dalamnya kita tidak hanya menjalankan ritual puasa dan memperbanyak tadarus Al-Qur’an saja, namun juga melatih diri untuk senantiasa ikhlas, bersabar dan peduli terhadap sesama. 


Selain itu Ibadah yang kita laksanakan pada bulan suci Ramadhan tersebut diharapkan bisa menjadi sarana pembersihan diri, supaya lebih dekat kepada Allah, sesuai seperti apa yang telah dikerjakan oleh umat-umat terdahulu. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”


Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, menjelaskan bahwa QS. Al-Baqarah ayat 183 ini, berlaku bukan hanya sebagai perintah untuk melaksanakan puasa atau menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh dengan istri di siang hari. Akan tetapi berlaku juga sebagai perintah untuk pembersihan dan penyucian hati dengan niat yang ikhlas.


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Selanjutnya, bulan suci Ramadhan juga merupakan masa yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin untuk memperbanyak kepedulian sosial terhadap sesama. Sebab keberkahan yang terkandung di dalamnya dapat melipat-gandakan ganjaran pahala untuk setiap amal ibadah yang kita kerjakan. Sehingga menjadi momen yang penting untuk berbagi dengan siapa saja yang membutuhkan.


Bahkan, Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik memberikan contoh berkenaan dengan kepekaan sosial pada sesama manusia di bulan suci Ramadan. Sifat kedermawanan yang beliau tunjukkan sangat layak untuk ditiru oleh seluruh umat untuk memaksimalkan ibadah. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, dari Ibnu Abbas RA:


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ ‌مَا ‌يَكُونُ ‌فِي ‌رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ 


Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah saw merupakan manusia yang paling dermawan. Sifat dermawannya yang paling menonjol itu tampak ketika bulan suci Ramadhan, saat bertemu dengan malaikat Jibril. Jibril menemui Rasulullah saw pada setiap malam di bulan tersebut dan mengajarkan beliau Al-Qur’an. Sungguh kedermawanan Rasulullah terhadap kebaikan itu laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari)


Syekh Abdurrahman bin Ali bin Muhammad al-Jauzi dalam kitab Kasyful Musykil min Haditsi as-Shahihain menjelaskan bahwa “اَلْجُوْدُ” dalam hadits tersebut bermakna banyak memberi. Disebutkan bahwa terdapat lima alasan mengapa tingkat kedermawanan Rasulullah saw itu meningkat pada bulan Ramadhan, salah satunya ialah sebab bulan ini mempunyai keutamaan dan ganjaran amal ibadah dilipat-gandakan di dalamnya.


Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan hasil dari segala bentuk usaha, kita harus mempersiapkan diri dengan matang. Sebagaimana sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan, pembiasaan dalam melatih diri untuk berbuat baik harus mulai dilakukan. Termasuk juga dalam hal ini melatih kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama manusia, tentu dengan mencontoh apa saja yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ وَالمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللّٰهِ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here