Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Jejak - NU Online - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Jejak - NU Online

Share This
Responsive Ads Here

 

Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Jejak

ramadhan-99-nu-onine_1742976500

Sebentar lagi Ramadhan akan segera meninggalkan kita dan kita pun akan meninggalkannya, tetapi jejaknya tak boleh hilang begitu saja. Perpisahan ini tidak seharusnya menjadi keresahan, melainkan perihal apa yang tersisa setelahnya. Ada pelajaran yang semestinya tetap melekat, dan ada cahaya yang seharusnya tidak akan padam dari bulan mulia ini.

 

Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Jejak”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَظْهَرَ لَنَا ثَمَرَ الرَّوْضِ مِنْ كِمَامِهِ، وَأَسْبَغَ عَلَيْنَا بِفَضْلِهِ مَلَابِسَ إِنْعَامِهِ، وَبَصَّرَنَا مِنْ شَرْعِهِ بِحَلَالِهِ وَحَرَامِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ذُوْ الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمُؤَيَّدُ بِمُعْجِزَاتِهِ الْعِظَامِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْغُرِّ الْكِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillahi rabbil alamin, atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita semua, dan di antara nikmat terbesar itu, kita masih diberi kesempatan untuk menapaki hari-hari terakhir Ramadhan dengan hati yang istiqamah dalam ibadah dan munajat. Semoga sisa waktu yang tersisa ini dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya, hingga setiap detik yang kita jalani menjadi cahaya yang menerangi langkah kita menuju ridha-Nya.

 

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaih wa sahbih, manusia sempurna dan teladan terbaik dalam memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, meningkatkan ibadah, memperbanyak munajat, dan menghidupkan malam-malam akhir Ramadhan. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan syafaatnya kelak di akhirat, Amin ya rabbal alamin.

 

Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib untuk mengingatkan kepada jamaah shalat Jumat agar senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah, dengan terus istiqamah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Terlebih di penghujung Ramadhan ini, saat amal-amal kita diuji untuk tetap terjaga hingga akhir, takwa menjadi bekal yang paling berharga. Karena pada hakikatnya, dunia adalah tempat kita menanam, dan akhirat tempat kita memanen hasil dari setiap amal yang kita tanam. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an,

 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

 

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Beberapa hari lagi bulan Ramadhan akan segera berlalu meninggalkan jejak kenangan ibadah dan kebaikan yang telah kita jalani selama sebulan penuh. Namun, jangan sampai kepergiannya juga menghapus kebiasaan baik yang telah kita bangun selama ini. Shalat yang kita jaga, tilawah yang kita rutinkan, sedekah yang kita biasakan, semua itu jangan dibiarkan pergi bersama berlalunya bulan yang mulia ini. Sebab Ramadhan tidak hanya sekadar tamu yang datang dan pergi, tetapi ia adalah madrasah yang mendidik kita untuk terus berbuat baik sepanjang tahun.

 

Jika selama bulan Ramadhan ini kita telah berusaha menjaga lisan dari membicarakan orang lain, menghindari adu domba, menjauhkan diri dari kebohongan, menundukkan pandangan agar terhindar dari syahwat, dan tidak mengucapkan sumpah palsu, dengan tujuan agar kita tidak hanya mendapatkan lapar dan dahaga, namun juga meraih pahala dan keutamaan puasa, sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits, Rasulullah saw bersabda:

 

خَمْسٌ يُفطِرْنَ الصَّائِمَ: الغِيْبَةُ، والنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظْرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ

 

Artinya, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa, yaitu: (1) membicarakan orang lain; (2) mengadu domba; (3) berbohong; (4) melihat dengan syahwat; dan (5) sumpah palsu”. (HR Ad-Dailami).

 

Jika selama Ramadhan kita telah berusaha menjaga lisan, hati, dan perbuatan, maka setelah Ramadhan pun kita harus tetap menjaganya. Jangan biarkan kebiasaan baik ini berhenti seiring berlalunya bulan mulia ini. Justru, inilah saatnya bagi kita untuk membuktikan bahwa ibadah dan pengendalian diri yang telah kita latih selama sebulan penuh tidak hanya sekadar rutinitas sementara, tetapi bekal untuk hari-hari dan bulan-bulan berikutnya.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Imam Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif, jilid I, halaman 244, mengisahkan bahwa suatu ketika, seseorang berkata kepada Bisyr al-Hafi, “Ada sekelompok orang yang begitu giat beribadah dan bersungguh-sungguh hanya di bulan Ramadhan. Mereka memperbanyak shalat, membaca Al-Qur'an, serta melakukan berbagai amal kebaikan, tetapi setelah Ramadhan berakhir, semangat itu perlahan menghilang.”

 

Mendengar hal itu, Bisyr berkata dengan tegas: Betapa buruknya mereka, yang hanya mengenal hak Allah di bulan Ramadhan saja. Seolah-olah Allah hanya berhak disembah dalam satu bulan, sementara di bulan lainnya mereka lalai. Padahal, orang yang benar-benar saleh adalah mereka yang terus beribadah dan bersungguh-sungguh sepanjang tahun, bukan hanya ketika Ramadhan tiba,

 

قِيْلَ لِبِشْرٍ: إِنَّ قَوْمًا يَتَعَبَّدُوْنَ وَيَجْتَهِدُوْنَ فِي رَمَضَانَ، فَقَالَ: بِئْسَ الْقَوْم لاَ يَعْرِفُوْنَ للهِ حَقًّا إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِي يَتَعَبَّدُ وَيَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهَا

 

Artinya, “Dikatakan kepada Bisyr al-Hafi: Sungguh ada suatu kaum yang rajin beribadah dan bersungguh-sungguh hanya di bulan Ramadhan. Maka ia berkata: Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal hak Allah di bulan Ramadhan saja. Sesungguhnya orang yang saleh adalah orang yang beribadah dan bersungguh-sungguh sepanjang tahun.”

 

Oleh sebab itu, mari kita jadikan hari-hari setelah Ramadhan nanti sebagai kelanjutan dari apa yang telah kita mulai dan kita jalani selama bulan mulia ini. Tetaplah menjaga semangat ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, dan menanamkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, hakikat keberhasilan Ramadhan tidak hanya perihal bagaimana kita menjalaninya, namun bagaimana kita tetap istiqamah setelahnya.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Semoga khutbah ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua serta menjadi pengingat untuk terus menjaga semangat ibadah dan ketakwaan, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang kehidupan. Aamin ya Rabbal alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

 

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

 

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur, dan Awardee Beasiswa non-Degree Kemenag-LPDP Program Karya Turots Ilmiah di Maroko.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages