Selama Ramadhan, Masjid Mutathahirin Tebo Sediakan Makan Gratis bagi Jamaah Tarawih
Tebo, NU Online
Masjid Surau Mutathahirin Jalan M. Hatta Pasar Sarinah unit 2 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi menyediakan makanan gratis khas Minang bagi jamaah shalat tarawih.
Menurut imam masjid Ustadz Jailani, makanan gratis tersebut disediakan sejak puasa pertama hingga Ramadhan selesai. Umumnya, makan disediakan dalam bentuk rantang di serambi masjid setelah shalat witir.
"Masakan ini disediakan oleh jamaah sendiri, setiap malam ada yang kirim makanan. Menunya khas Minang, karena kebanyakan yang kirim adalah warga Minang yang tinggal di pasar," katanya, Sabtu (22/03/2025).
Ustadz Jailani menambahkan, menu yang disediakan cukup beragam, tapi yang paling sering yaitu sambal ayam, telur goreng, ikan teri, jengkol, petai, gulai ayam, gulai ikan dan ikan goreng. Terkadang, ada juga pisang, kerupuk, dan gorengan.
Makanan ini bisa menjadi solusi bagi musafir dan masyarakat yang ingin menambah makan selain menu buka puasa.
"Setiap malam ada nasi cukup banyak, biasanya pengurus masjid makan bersama jamaah. Ada minuman juga. Lengkap kalau di masjid ini," imbuhnya.
Ustadz Jailani mengatakan, pengurus masjid juga menyediakan air minum yang diletakkan di sekitar shaf shalat tarawih. Sehingga jamaah yang haus ketika shalat tidak perlu ke belakang dan keliling mencari air.
Lokasi Masjid Mutathahirin yang berada di dekat pasar terbesar di Kabupaten Tebo membuat jamaah masjid ini selalu penuh. Akses yang mudah ditempuh dan kondisi masjid yang bersih membuat jamaah bisa berlama-lama untuk i'tikaf serta beribadah lainnya.
"Selain habis tarawih, menu buka puasa juga disediakan di Masjid Mutathahirin. Lengkap pokoknya,"jelasnya.
Bendahara Masjid Suarau Mutathahirin Edie Martin mengatakan, jamaah masjid Surau Mutathahirin cukup kompak dalam menghidupkan dan memakmurkan masjid. Setiap malam ada yang menyumbangkan uang dan makanan.
"Alhamdulillah kompak, baik dari segi menyumbangkan uang, makanan maupun kekompakan datang ke masjid. Hingga minggu terakhir, masih banyak jamaah shalat tarawih," ujarnya.
Dikatakan, dana sumbangan dari jamaah dan masyarakat dibagi dalam beberapa kategori. Ada kotak khusus kemakmuran masjid dan ada juga untuk anak yatim piatu.
"Kita ingin pergerakan masyarakat dimulai dari masjid. Kita jadikan masjid pusat kegiatan dan pusat berkumpul masyarakat. Masjid sebagai tempat ibadah, sosial dan pendidikan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar