Beredar Kabar Jemaah Haji Tak Disambut Petugas di Hotel 210 Makkah, PPIH: Tiba di Hotel yang Salah - News Liputan6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5230406/original/071378900_1747991417-ramlan.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diunggah akun TikTok @islamvideoagamaku menyampaikan narasi tentang jemaah haji yang terlantar di Hotel 210 Makkah. Dalam video memperlihatkan sejumlah jemaah haji duduk di sebuah lobi hotel dengan koper-koper kabin mereka ditaruh di dekat kursi.
Pengunggah menyebut bahwa tidak ada petugas haji yang menyambut para jemaah yang sudah berihram padahal kondisinya sudah kecapaian setelah menempuh perjalanan delapan jam dari Madinah ke Makkah, padahal biasanya memakan waktu sekitar enam jam. Sebuah suara pria dari tayangan itu mengaku bahwa mereka merupakan gabungan dari beberapa kloter yang dikelompokkan sebagai bagian dari Syarikah Rifat.
"Setelah kami sampai Hotel 712, kami tidak ada kamar, sehingga kami dioper, katanya akan dikembalikan ke kloter masing-masing. Tapi sampai saat ini, kami diturunkan di 210 dan di sini nggak ada PPIH Indonesia, jadi kami kebingungan ini. Ini masih di lobi dan kebingungan harus bagaimana," ujar pria di video tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Sektor 2 di Makkah PPIH Arab Saudi, Ramlan mengakui bahwa video yang viral itu direkam di Hotel 210, masuk sektor 2 yang berada di wilayah Syisyah, Makkah. Namun, narasi yang disampaikan di video itu, menurut dia, tidak disampaikan utuh.
"Sembilan jemaah yang diinfokan terlantar, sebenarnya tertangani dengan baik. Video tersebut disampaikan sepotong-potong dan tidak menggambarkan secara menyeluruh peristiwa," kata Ramlah kepada Media Center Haji 2025 di Syisyah-Makkah, Kamis, 22 Mei 2025.
Kronologi Jemaah Tak Disambut Petugas Haji
Kronologi Jemaah Tak Disambut Petugas Haji
Unggahan video yang diunggah akun TikTok anonim. (dok. TikTok @islamvideoagamaku)... Selengkapnya
"Itu (kedatangan jemaah) saya tahu setelah jemaah sudah tiba di hotel tersebut karena kedatangan jemaah tersebut bersamaan dengan kedatangan jemaah dari LOP 27 yang ditempatkan di Hotel 221. Setelah kami menyelesaikan, menempatkan, melayani jemaah LOP 27, sesaat kami menerima informasi kedatangan jemaah yang ditempatkan di 209," katanya.
Ia menyatakan bahwa Hotel 209 tidak menempatkan petugas karena semestinya hotel tersebut belum diisi jemaah. Pihaknya lalu bergegas datang ke Hotel 209 yang bersebelahan dengan Hotel 210, tetapi para jemaah tersebut ternyata sudah pindah ke lobi Hotel 210.
"Karena waktu itu teman-teman sudah istirahat sebagian, artinya yang datang ke sana itu kami hanya berlima, walaupun datangnya tidak berbarengan," katanya.
Petugas haji kemudian tiba di hotel tersebut kurang dari sejam dari ketibaan di hotel tersebut. Mereka kemudian menawarkan air minum dan lain-lain untuk membantu menenangkan jemaah. Jemaah juga segera diantarkan ke berbagai hotel sesuai tujuan agar bisa segera beristirahat.
"Yang empat orang ditempatkan di sana, yang sisanya kami distribusikan. Penyelesaian kami enggak lebih dari 30 menit," katanya.
Sesalkan Narasi Tanpa Konfirmasi

Bandara Internasional Pangeran Mohammed Bin Abdulaziz di Madinah telah menyaksikan jumlah jamaah terbesar yang tiba sejauh ini. "Hal ini membuktikan keinginan jamaah untuk memulai perjalanan mereka di Madinah," ujar Al-Bijawi. (Abdel Ghani BASHIR/AFP)... Selengkapnya
Empat jemaah diantaranya diantarkan ke Sektor 4, seorang lainnya diantarkan ke Sektor 10. Selanjutnya, petugas sektor terkait akan mengantarkan masing-masing jemaah ke hotel yang benar.
Ramlan mengaku setelah petugas menyelesaikan masalah itu, mereka diapresiasi. "Setelah sampai di hotel masing-masing, jemaah bersangkutan sudah lega dan menyampaikan terima kasih kepada kami," imbuh Ramlan.
Ia pun menyayangkan berita beredar tanpa konfirmasi. Menurutnya, hal itu tidak perlu terjadi karena pihaknya terbuka untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Terlebih, kasus semacam itu sifatnya kasuistis tetapi dibesar-besarkan seolah menjadi persoalan yang jamak terjadi.
"Saya berharap mudah-mudahan tidak ada kejadian yang seperti itu lagi. Kalau pun memang ada sedikit persoalan, saya sangat terbuka 24 jam untuk tabayyun sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat, kepada jemaah khususnya, itu tidak menyesatkan," ujarnya.
Sebelumnya, Mustasyar Dinny PPIH Arab Saudi, KH Waryono Abdul Ghafur mengingatkan agar jemaah haji tak mudah mengeluh, termasuk di media sosial. Ia beralasan perilaku demikian akan merusak nilai-nilai ibadah haji.
Jangan Obral Komplain di Media Sosial

Mustasyar dinny PPIH Arab Saudi, KH. Waryono Abdul Ghafur. (dok. Media Center Haji 2025)... Selengkapnya
"Kenapa enggak boleh mengeluh? Karena pelayanan haji dari tahun ke tahun meningkat. Bahwa ada kekurangan sana-sini, seperti nasi misalnya, ya wajar lah," kata dia saat ditemui di Makkah, Rabu (21/5/2025), dikutip dari Media Center Haji 2025.
Sebagai Mustasyar Dinny atau konsultan ibadah, pihaknya sudah mengingatkan para jemaah haji, terutama yang berada di Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, untuk tidak mengumbar keluhan di media sosial. Penting agar jemaah tidak menjadi kreator konten yang 'enggak bagus'.
Kalau pun ada kekurangan atau unek-unek terkait pelayanan haji, individu tersebut sebaiknya menanyakan hal tersebut kepada otoritas yang berwenang. "Bertanyalah minimal kepada ketua rombongan, naik ke ketua regu, ketua kloter. Setelah ketua kloter, mungkin ke sektor dan seterusnya. Jangan tanya orang di pinggir jalan," ucapnya.
Waryono dan timnya di sektor 3 ditugaskan untuk mendampingi 59 kloter di 25 hotel berbeda. Sebagai mustasyar dinny, Waryono menerangkan tugasnya adalah mendampingi para jemaah haji agar lebih memahami ilmu tentang perhajian.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar