Marhamah, 104 Tahun Menuju Baitullah dari Hasil Bertani

Pamekasan, NU Online Jatim
Semangat berhaji tak mengenal usia. Itulah yang tergambar dari sosok Marhamah, perempuan sepuh asal Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. Pada tahun 2025 ini, di usia yang telah menginjak 104 tahun, ia bersiap menunaikan ibadah haji ke Makkah, perjalanan panjang yang telah ia impikan sejak lama.
Tak seperti kebanyakan orang yang mendapat dukungan finansial dari anak atau keluarga, Marhamah justru mengandalkan kerja kerasnya sendiri. Ia bertahun-tahun menyisihkan hasil dari membuat genteng dan bertani. “Ada dari hasil menanam tembakau, kacang, singkong, dan lainnya,” terang Ayamah, putrinya, dikutip dari Kompas.com.
Marhamah terdaftar sebagai jamaah calon haji (JCH) pada 2019. Saat itu, ia dijadwalkan baru akan berangkat tahun 2045. Namun, takdir berkata lain, namanya dipanggil lebih awal, dan tahun ini ia bersiap menuju Baitullah.
Meski penglihatan sudah mulai kabur dan tubuh tak sekuat dahulu, Marhamah tetap mandiri. Ia sendiri menyiapkan perlengkapan haji seperti pakaian ihram dan mukena. “Biasa bolak-balik ke sawah, setiap hari. Ibu tetap aktif,” ujar Ayamah.
Menjaga kesehatan bagi Marhamah dilakukan secara alami. Ia mengatur pola makan, rutin minum jamu, dan menjaga amalan yang diajarkan para kiai. Semua ia lakukan dengan ikhlas dan istiqamah.
Tak hanya menjadi jamaah tertua di Pamekasan, Marhamah juga menjadi simbol dari semangat dan ketekunan. Perjalanan hajinya adalah buah dari doa panjang, kerja keras, dan kesabaran. Ia akan didampingi oleh putrinya, Ayamah, yang juga telah mendaftar haji sejak 2013.
Kisah Marhamah menjadi pengingat bagi siapa saja: bahwa usia bukan penghalang untuk mendekat kepada Sang Khalik, dan bahwa keberangkatan haji ke Makkah bisa lahir dari usaha yang sederhana, namun penuh keberkahan.
Penulis: Hamdan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar