Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji - Kompas - Opsiinfo9

Post Top Ad

demo-image

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 Kesehatan,

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

6575df3eec1ec

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa jumlah kematian jemaah haji Indonesia mengalami penurunan signifikan pada 2024.

Dari sebelumnya 773 orang pada 2023, angka tersebut turun menjadi 461 orang. Penurunan ini disebut sebagai hasil dari berbagai langkah perbaikan layanan kesehatan yang dilakukan bersama Kementerian Agama.

Dikutip dari Antara, Jumat (2/5/2025), Budi menjelaskan bahwa perbaikan layanan dimulai sejak proses pemeriksaan kesehatan yang kini dilakukan lebih awal, hingga pendampingan medis yang lebih menyeluruh selama ibadah haji berlangsung.

Baca juga: Waspadai Hipertensi meski Tanpa Gejala, Ini Tanda dan Jenis Pemeriksaannya

Mengecek Keberadaan Prajurit TNI di Kantor Kejaksaan

Penanganan dini penyakit jadi fokus

Menurut Budi, beberapa penyakit seperti pneumonia dan serangan jantung menjadi penyebab utama kematian jemaah.

Ia menegaskan bahwa keterlambatan dalam penanganan kasus tersebut berkontribusi besar terhadap tingginya angka kematian tahun lalu.

"Salah satu penyebab utama kematian adalah pneumonia dan serangan jantung yang terlambat ditangani. Oleh karena itu, pemerintah meminta alokasi khusus di Masjidil Haram yang kini telah dilengkapi dengan alat-alat modern dan petugas yang bisa berbahasa Indonesia," katanya.

Budi menambahkan, tingginya angka kematian pada 2023 sempat menjadi perhatian pemerintah Arab Saudi. Ia bahkan menyebutkan bahwa dirinya diajak berdiskusi oleh Menteri Haji Arab Saudi.

"Saat itu saya sempat diajak bicara oleh Menteri Haji Arab Saudi, yang juga mantan Menteri Kesehatan Arab Saudi, beliau mengimbau agar kesehatan jemaah Indonesia ditingkatkan karena tingginya angka kematian bisa berdampak negatif pada penetapan syarat haji dan premi asuransi pada tahun berikutnya,"* kata Budi.

Baca juga: Waspadai Hipertensi, Penyakit “Silent Killer” yang Sering Tak Disadari

Perkuat layanan medis di Arab Saudi

Untuk pelaksanaan haji 2025, pemerintah terus memperkuat sistem layanan kesehatan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah optimalisasi akses jemaah terhadap rumah sakit di Arab Saudi.

Dengan sistem ini, diharapkan jemaah bisa mendapatkan penanganan medis lebih cepat dan efisien.

"Pemerintah Arab Saudi sekarang sudah sadar bahwa banyak yang wafat karena proses rujukannya lama. Dengan sistem optimalisasi peran rumah sakit di Arab Saudi, kita harapkan pelayanan semakin cepat dan kematian jemaah bisa ditekan,” kata Budi.

Kementerian Kesehatan RI juga telah memilih satu grup penyedia layanan kesehatan sebagai mitra resmi untuk penanganan darurat jemaah Indonesia di Tanah Suci.

Baca juga: Ginjal Sehat: Pentingnya Rutin Cek Fungsi Ginjal bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi

Ribuan tenaga medis dikerahkan

Guna mendukung kelancaran layanan, sebanyak 1.766 tenaga kesehatan telah disiagakan.

Selain itu, pemerintah menyiapkan berbagai fasilitas seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), pos layanan kesehatan di bandara, sektor kesehatan di Makkah dan Madinah, hingga armada ambulans. Panduan klinis untuk kondisi darurat juga telah disusun dan didistribusikan.

Tak hanya dari sisi layanan, aspek preventif juga diperkuat. Distribusi vaksin meningitis dan polio, paket obat-obatan, serta perbekalan kesehatan dilakukan secara merata.

Baca juga: Dua Kecelakaan Maut Terjadi Beruntun, Pengamat: Indonesia Darurat Keselamatan Transportasi

Pemeriksaan kesehatan jemaah kini mencakup aspek kognitif, kesehatan mental, serta kemampuan menjalani aktivitas harian, terutama bagi jemaah lansia dengan penyakit penyerta.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menuturkan bahwa pihaknya juga turut memastikan kesiapan fasilitas dan layanan di Arab Saudi. Hal ini terutama difokuskan di Madinah, menjelang kedatangan kloter pertama jemaah.

Dalam keterangan yang sama, Nasaruddin menyatakan bahwa seluruh fasilitas dan layanan di Madinah telah siap untuk menyambut kedatangan kloter satu gelombang pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Militer India Klaim Serangan di Pakistan Tewaskan Pemimpin Teroris

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages