Alumni Pesantren di Bangkalan Ikuti Konferensi Santri Mendunia di 3 Negara
Kamis, 23 Oktober 2025 | 19:00 WIB
Syaiful Bahri saat mengikuti kegiatan Self Funded International Conference Santri Mendunia Batch 3 (Foto: NOJ/ Ryan Syarif H)
Bangkalan, NU Online Jatim
Mengikuti kegiatan di luar negeri merupakan impian banyak orang. Hal itu berhasil dibuktikan oleh Syaiful Bahri, alumni Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Nurul Karomah, Desa Kajan, Kecamatan Blega, Bangkalan.
Dengan tekad dan kesungguhannya, ia berhasil menembus ketatnya persaingan dalam kegiatan Self Funded International Conference Santri Mendunia Batch 3. Sebuah kegiatan internasional yang diselenggarakan oleh organisasi Santri Mendunia.

Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari, mulai 06 hingga 11 Oktober 2025 dan dilaksanakan di tiga negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Baca Juga
Kader PMII Asal Bangkalan Bicara Santri Mendunia di Samarinda
“Saya bisa mengikuti konferensi internasional itu berkat papernya yang berjudul 'Menyulam Pendidikan dengan Benang budaya, Merawat Tradisi menyongsong Inovasi' diterima oleh penyelenggara,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Kamis (23/10/2025).

Wakil Ketua II Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bangkalan itu menuturkan, dia ajang itu ia berkesempatan mempresentasikan papernya di hadapan peserta dan penyelenggara.
"Selama kegiatan berlangsung, saya mengikuti seluruh rangkaian acara dan memperhatikan setiap pemaparan narasumber dengan saksama serta tak ragu menyampaikan pertanyaan dalam forum diskusi," katanya.
Melalui keaktifannya, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa) ini berhasil meraih penghargaan The 2nd Most Active yang dibuktikan dengan piagam dan medali.
Baca Juga
Kartini, Santri KH Sholeh Darat yang Menginspirasi Perjuangan Perempuan
“Penghargaan ini saya terima karena dinilai aktif, antusias, dan berkontribusi selama kegiatan,” jelasnya.
Selain konferensi, saiful juga mengikuti kunjungan ke beberapa universitas di Thailand, pameran di Singapura, hingga berkunjung ke tempat percetakan Al-Qur’an terbesar se-Asia yang berada di Malaysia.
"Sangat seru kegiatannya. Jadi pengalaman berkesan sekaligus pengetahuan baru buat saya," ungkap Syaiful.
Baca Juga
Mengenal Ma’had Nurul Hasyimi, Pesantren Gratis bagi Santri Kurang Mampu
Dalam perjalanannya itu, Syaiful turut membawa nama baik kampus, pondok pesantren, serta organisasi IPNU yang menjadi tempatnya berkhidmah. Ia mengaku bangga bisa memperkenalkan semangat santri maupun pelajar hingga ke kancah internasional.
“Bagi para santri, pelajar, maupun mahasiswa di mana pun berada terutama yang berasal dari pelosok jangan pernah berpikir bahwa kalian hanya akan berada di situ-situ saja," terangnya.
Menurutnya, semua hal bisa dicapai, asalkan mau berproses dengan sungguh-sungguh. Kegiatan di luar negeri adalah bukti tercapainya impian melalui proses yang panjang.
"Tetap semangat dan teruslah berproses hingga apa yang kamu impikan berhasil diwujudkan,” pungkasnya.