Hari Santri 2025, Ketum GP Ansor Ajak Kadernya Warisi Nilai Perjuangan Ulama
NU Online · Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Ketum GP Ansor Addin Jauharudin dalam Apel Santri Pejuang, di Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (22/10/2025). (Foto: Tangkapan layar Youtube Gerakan Pemuda Ansor)
Jakarta, NU Online
Darah perjuangan dan pengabdian para pahlawan Nahdlatul Ulama (NU) diyakini terus mengalir dalam diri para santri serta kader Ansor dan Banser. Sebagai penerus perjuangan ulama, mereka berkewajiban menjaga dan melanjutkan nilai-nilai yang telah diwariskan para kiai.
Refleksi tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, saat memberikan arahan dalam Apel Santri Pejuang: Pilar Negara dan Agama di Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (22/10/2025).
Dalam pidatonya, Addin menegaskan tiga nilai utama yang menjadi dasar perjuangan para ulama dan kiai dalam menggerakkan roda organisasi. Ketiga nilai itu, lanjutnya, harus terus dipegang teguh oleh setiap kader dan santri.
Baca Juga
Ketum GP Ansor: Pesantren Tempat Lahir Berkembangnya Republik Indonesia
“Maka satu hal, kita harus yakin, yang kedua kita harus berani dan ketiga kita harus totalitas dalam berkhidmah kepada organisasi,” tegasnya dalam kanal Youtube Gerakan Pemuda Ansor, dikutip NU Online.
Ia menjelaskan, berkiprah di Ansor-Banser perlu dilandasi oleh keyakinan yang kuat. Semangat ini, kata Addin, telah dicontohkan para kiai dalam perlawanan 10 November, termasuk KH Abbas Buntet yang turut berjuang di medan pengabdian.
Oleh karena itu, Addin mengajak seluruh kader Ansor-Banser untuk menempatkan organisasi sebagai wadah dalam menempa dan mengembangkan diri.
Menurutnya, momentum Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi kesempatan untuk merefleksikan kembali peran dan fungsi organisasi di tengah perubahan zaman. Karena itu, ia menekankan pentingnya membaca perkembangan dunia dengan berpegang pada nilai dan prinsip para ulama.
“Momentum Hari Santri ini bukan momentum biasa, tapi gali terus pengetahuan kita soal sejarah-sejarah perjuangan para kiai-kiai,” ajaknya.
Baca Juga
Ketua Muslimat dan Ketum GP Ansor Ikuti Apel Hari Santri di Buntet Pesantren
“Agar apa? Kalau kita tahu perjuangan mereka, maka kita bisa menerapkan semangat, keberanian serta keistiqamahan beliau. Maka pelajarilah sejarah banyak alim ulama kita,” tandasnya.