Semarak Hari Santri 2025 di Manokwari Selatan: dari Ziarah Makam Pendiri NU hingga Berbagi Sembako
NU Online · Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:30 WIB
Suasana ziarah ke makam pendiri NU di Manokwari Selatan dalam rangka memperingati Hari Santri 2025. (Foto: dok. PCNU Manokwari Selatan)
Jakarta, NU Online
Peringatan Hari Santri 2025 di Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Manokwari Selatan, Papua Barat.
Rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Modern Qurani (PPMQ) Al-Qalam sekaligus pendiri NU di Manokwari Selatan, Kiai Darto Syaifuddin, pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan dilanjutkan dengan jalan sehat pada Ahad (19/10/2025), serta upacara bendera dan pembagian sembako di Balai Desa Margomulyo pada Rabu (22/10/2025).
Ketua PCNU Manokwari Selatan Budi Samsudin menjelaskan bahwa rangkaian peringatan tahun ini diawali dengan kegiatan ziarah ke makam Kiai Darto Syaifuddin, tokoh pendiri NU pertama di Manokwari Selatan.
Baca Juga
Gelar Upacara Hari Santri 2025, PCNU Kota Sorong Sampaikan Amanat Ketum PBNU
“Alhamdulillah kegiatan ziarah berjalan lancar. Harapannya, ziarah kita ke maqbarah almarhum Kiai Darto Syaifuddin dapat meneguhkan rasa cinta kepada perjuangan beliau serta menjadi wasilah untuk mendapatkan keberkahannya,” ujar Budi kepada NU Online, pada Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, kegiatan ziarah ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pendiri NU di daerah tersebut yang telah berjuang menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di Tanah Papua Barat.

Manuskrip Samson; Al-Qur'an Raksasa Tiba di Manokwari
Budi juga menyampaikan bahwa kegiatan jalan santai atau jalan sehat menjadi salah satu momen yang paling ditunggu masyarakat. Rute jalan sehat dimulai dari Balai Desa Sidomulyo dan berakhir di Balai Desa Margomulyo. Masyarakat dan para santri mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan antusiasme.
“Kenapa ada jalan santai ini? Karena agar kita memiliki kesadaran pentingnya menjaga kesehatan. Jalan sehat ini menjadi simbol semangat bahwa tubuh yang sehat adalah modal utama untuk terus berkarier, berkarya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesehatan merupakan investasi penting bagi setiap individu. Dengan tubuh yang sehat, masyarakat dapat beraktivitas, berkarier, serta berkontribusi bagi NU dan bangsa.
Puncak peringatan Hari Santri 2025 di Manokwari Selatan ini ditandai dengan upacara bendera di Balai Desa Margomulyo. Kegiatan ini dihadiri para santri, tokoh masyarakat, serta perwakilan sekolah-sekolah di Manokwari Selatan.
Budi menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menumbuhkan jiwa dan semangat santri agar semakin percaya diri dan bangga dengan identitasnya.
“Santri itu sangat mulia. Dalam sejarah Indonesia, perjuangan para santri dan pesantren sangat besar dalam berdirinya dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Santri kalau diberi tugas apa pun, insyaallah akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dari awal hingga akhir,” ungkapnya.
Upacara Hari Santri tahun ini dimeriahkan dengan penampilan atraktif dari Pagar Nusa yang memukau para peserta melalui gerakan bela diri yang kompak dan indah.

Sebagai penutup rangkaian acara, PCNU Manokwari Selatan membagikan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di sekitar lokasi kegiatan. Aksi sosial ini menjadi simbol nyata kepedulian dan semangat berbagi yang melekat pada diri kaum santri.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi, baik saat ziarah, jalan sehat, maupun upacara. Peserta tahun ini jauh lebih ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Budi.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjangkau seluruh distrik di Manokwari Selatan.
“Kami berharap tahun depan pemerintah daerah juga dapat ikut berpartisipasi agar perayaan Hari Santri semakin meriah dan membawa kemanfaatan bagi masyarakat luas, tidak hanya bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Budi mengajak seluruh warga NU di Manokwari Selatan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.
“Saya berharap dengan kegiatan Hari Santri ini, seluruh elemen masyarakat NU di Manokwari Selatan bisa menjadi pelopor kemanfaatan. Jadilah orang yang berguna bagi keluarga, lingkungan sekitar, dan bagi umat secara keseluruhan,” pungkasnya.