Ketum GP Ansor Ajak Jaga Kehormatan Pesantren Al Khoziny dari Serangan Opini Negatif
Selasa, 7 Oktober 2025 | 20:00 WIB
Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor H Addin Jauharudin bersama jajarannya saat ikuti Tahlil di pesantren Al Khoziny Sidoarjo (6/10).
Semarang, NU Online Jateng
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H Addin Jauharudin, menyampaikan belasungkawa dan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Addin hadir langsung bersama jajaran pengurus GP Ansor dalam tahlilan, yasinan, dan doa bersama di lingkungan pesantren tersebut pada Senin (6/10/2025) malam. Dalam suasana haru, doa dipanjatkan untuk para santri dan korban yang meninggal dunia akibat robohnya bangunan mushala di pesantren tersebut.


“Saya sebagai khodimul Ansor, pelayan organisasi, dan seluruh jajaran Pimpinan Pusat menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para santri, keluarga korban, serta keluarga besar pesantren,” ujar Addin dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (7/10/2025).
Ia berharap para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan.

“Mudah-mudahan bagi yang meninggal dunia, Allah berikan tempat mulia, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” tambahnya.
Menurut Addin, musibah ini merupakan takdir Allah yang tidak bisa diduga manusia. Ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat doa dan kebersamaan dalam menghadapi ujian tersebut.
Baca Juga
Tradisi Ngecor Santri, Gus Yusuf Chudlori: Itu Bentuk Tabarukkan, Bukan Eksploitasi
Selain menyampaikan doa, Addin juga menyoroti peran para relawan dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang terlibat dalam proses evakuasi korban.
“Proses evakuasi ini bukan tugas ringan. Walau tanpa kemampuan teknis kebencanaan, keberanian dan keyakinan mereka melampaui batas kemampuan. Mereka bekerja sif-sifan selama 24 jam selama delapan hari,” jelasnya.
Baca Juga
Ketum PBNU Tinjau Langsung Musibah Ambruknya Mushala Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo
Ia menginstruksikan seluruh kader Ansor dan Banser untuk terus mengawal proses pemulihan di pesantren hingga kondisi benar-benar aman.
“Pondok pesantren dan keluarga korban tidak sendirian. Sahabat Ansor dan Banser akan selalu membersamai,” tegasnya.
Addin juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan tidak memperkeruh suasana dengan informasi menyesatkan.
“Kita harus berjabat tangan erat, tidak boleh gaduh. Ini adalah musibah, jalan terbaik yang Allah berikan kepada kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Addin menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny memiliki sejarah panjang dalam melahirkan ulama besar seperti KH Hasyim Asy’ari dan KH As’ad Syamsul Arifin. Karena itu, kehormatan pesantren harus dijaga dari serangan opini negatif.
“Di tengah beragam informasi yang sumir, jihad media sosial sahabat-sahabat sangat dibutuhkan untuk menyebarkan kabar positif. Ini musibah, tidak ada yang menginginkannya. Mari sebarkan informasi yang benar agar para kiai dan pesantren tidak menjadi sasaran suara sumbang,” pungkasnya.