Permintaan Maaf Chairul Tanjung dan Trans7 Tergantung KH. Anwar Manshur - Serayu Nusantara

Central Informasi
By -
0

 

Permintaan Maaf Chairul Tanjung dan Trans7 Tergantung KH. Anwar Manshur - Serayu Nusantara

16 Oktober, 2025

Rombongan tim Trans7 melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Rabu (15/10/2025). (Foto: Hamzah/serayunusantara.com)

Kediri, serayunusantara.com – Rombongan tim Trans7 melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, bersama Prof. Mohammad Nuh, Rabu (15/10/2025).

Dari informasi yang dihimpun tujuan utama kedatangan tim Trans7 adalah untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pihak pesantren terkait tayangan salah satu episode program Xpose Uncensored, yang sebelumnya menuai kritik dan kecaman dari masyarakat serta kalangan alumni Ponpes Lirboyo.

Kedatangan tim Trans7 disambut hangat oleh pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Muid Shohib (Gus Mu’id). Usai penyambutan, rombongan melanjutkan pertemuan tertutup di aula utama pesantren.

Dalam keterangan usai pertemuan, Gus Mu’id menjelaskan bahwa pihaknya menghargai itikad baik dari Trans7 dan Transcorp. Namun, ia menegaskan bahwa permintaan maaf tersebut belum bisa dianggap selesai karena yang berhak memaafkan adalah KH. Anwar Manshur, pengasuh utama Ponpes Lirboyo.

“Pertemuan ini merupakan bentuk silaturahmi dan permintaan maaf dari pihak Transcorp dan Trans7. Tapi kami tidak memiliki kapasitas untuk memaafkan. Kami akan menyampaikan hal ini kepada KH. Anwar Manshur,” ujar Gus Mu’id.

Ia menambahkan bahwa pihak pesantren berharap permintaan maaf secara langsung disampaikan oleh Chairul Tanjung, selaku CEO Transcorp, kepada KH. Anwar Manshur sebagai bentuk tanggung jawab moral dan penghormatan kepada pesantren.

Menurut penjelasan Prof. Mohammad Nuh, dalam waktu dekat Chairul Tanjung berencana datang langsung ke Kediri untuk menemui KH. Anwar Manshur. Kunjungan tersebut diharapkan menjadi langkah penyelesaian yang baik atas persoalan yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

Sementara itu, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, memilih untuk tidak memberikan komentar kepada media dan menyerahkan sepenuhnya proses komunikasi kepada pihak pesantren.

Sebagai informasi, polemik ini bermula dari tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dianggap menyudutkan dan mencemarkan nama baik Pondok Pesantren Lirboyo serta pengasuhnya, KH. Anwar Manshur. Tayangan tersebut kemudian memicu gelombang protes dari alumni dan masyarakat luas, terutama dari kalangan santri dan simpatisan pesantren.

Reaksi keras itu ditunjukkan dengan munculnya seruan boikot terhadap Trans7 di media sosial melalui tagar #BoikotTrans7, yang sempat menjadi trending di berbagai platform.

Pihak Pondok Pesantren Lirboyo menegaskan bahwa mereka tidak mencari permusuhan, namun menginginkan adanya klarifikasi dan permintaan maaf secara resmi sebagai bentuk tanggung jawab moral lembaga penyiaran.

“Kami tidak ingin masalah ini berlarut. Kami hanya ingin keadilan dan penghormatan bagi pesantren serta guru kami,” tambah Gus Mu’id. (Hamzah/serayu)

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default