Ponpes di Sidoarjo Runtuh, Menteri Agama akan Buat Ketentuan Khusus - Tempo

Dunia Berita
By -
0

  

Ponpes di Sidoarjo Runtuh, Menteri Agama akan Buat Ketentuan Khusus



MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengatakan akan mengawasi pembangunan konstruksi gedung pondok pesantren usai kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Nasaruddin juga berencana akan mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk meminimalisasi potensi kejadian serupa terulang.

Baca berita dengan sedikit iklan,

“Selaku Menteri Agama (saya) juga akan menciptakan suatu ketentuan khusus bahwa pembangunan pondok pesantren dan madrasah sebaiknya mengindahkan peraturan yang berlaku,” kata Nasaruddin dalam keterangan tertulis di laman Kementerian Agama, yang dikutip pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Baca berita dengan sedikit iklan,

Sebagai tindak lanjut, Nasaruddin hendak menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan, terutama pakar di bidang konstruksi atau bangunan. Tanpa menyebut kapan persisnya pertemuan itu, ia ingin agar sesegera mungkin bisa digelar.

BACA JUGA
BNPB: 91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Pesantren Al Khozyni

Nasaruddin ingin mencari solusi atas lemahnya pengawasan teknis pembangunan gedung ponpes yang biasanya dilakukan secara gotong royong oleh santri dan masyarakat setempat. “Tujuannya merumuskan kebijakan yang bisa dijadikan panduan bersama bagi lembaga pendidikan agama dan keagamaan saat akan membangun gedung atau lainnya,” kata dia.

Nasaruddin bertekad tidak boleh ada lagi kejadian serupa di masa depan. Ia menyebut runtuhnya bangunan asrama santri putra Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk memperhatikan sarana pendidikan berbasis ponpes lainnya.

BACA JUGA
Penjelasan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo soal Ambruknya Bangunan di Lantai Tiga

Peristiwa ambruknya asrama santri putra Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin sore, 29 September 2025. Ketika itu para santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala. Menurut pengasuh pesantren, Abdul Salam Mujib, bangunan yang ambruk itu memang masih dalam tahap renovasi. 

Proses renovasi asrama santri putra ini telah berlangsung selama hampir sembilan bulan. Bangunan ini direncanakan memiliki tiga lantai dengan atap berupa cor semen bukan genteng. Sejak pagi hingga pukul 12 siang di hari itu, atap lantai tiga yang baru saja dicor, ambruk.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa total korban yang telah teridentifikasi sebanyak 100 orang hingga Selasa pukul 11.00 WIB. Rinciannya, pasien rawat inap sebanyak 26 orang, pasien yang telah dipulangkan 70 orang, 1 pasien dirujuk dari RS Siti Hajjar ke RSI Sakinah Mojokerto dan korban jiwa tiga orang.

Khofifah mengatakan puluhan ambulans disiagakan jika ada korban yang berhasil dievakuasi. Sebab, diperkirakan masih ada puluhan korban di dalam reruntuhan gedung. “Proses evakuasi terus berlanjut memberikan layanan kepada mereka yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Termasuk memberikan oksigen dan air sehingga ada ketahanan tubuh juga deteksi monitor peralatan yang disiapkan," kata Khofifah kepada awak media di Surabaya, Selasa, 30 September 2025.

Hanaa Septiana berkontribusi dalam tulisan ini

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default